"Di multievent Asia ini yang pertama. Tapi SEA Games kami sudah pernah dipertandingkan pada tahun 2011. Saat itu kami menjadi juara umum," kata Ketua Umum PB GABSI Ekawahyu Kasih di Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Demi memenuhi target lima emas tersebut, di nomor Open Team, Open Pair, Mixed Team, Mixed Pair, dan Butler/Individual, pelatnas pun berencana segera dihelat walaupun pada kenyataannya bridge belum dimasukan dalam SK pelatnas Prima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih punya waktu tiga tahun untuk mempersiapkan semua. Sekarang tinggal tergantung dari bantuan dana dari pemerintah. Begitupun untuk persiapan SEA Games 2017," lanjutnya.
Sementara itu Ketua KONI Pusat Tono Suratman, yang juga hadir dalam acara pemberian bonus kepada para atlet senior bridge, menyambut positif atas pencapaian bridge yang akhirnya bisa terpilih menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di SEA Games.
"Bagaimana bridge itu memperjuangkan dan diperjuangkan diri sampai masuk level elite dunia dan kami bangga karena Bridge bisa dipertandingkan di Asian Games, Ini artinya bisa menambah harapan medali emas untuk perbaikan peringkat seperti yang diinginkan pemerintah yaitu peringkat 10," ucapnya.
Tak hanya itu, target lima medali emas yang dicanangkan PB GABSI ternyata selaras dengan keinginan dari KONI. "Dari PB-nya memang berani dan siap untuk menyumbang lima medali emas dari 11 nomor."
Selain bridge, satu cabang lainnya yang juga terpilih dengan menggunakan hak istimewa tuan rumah adalah Panjat Tebing. Cabang ini juga diharapkan bisa mendulang emas ajang dalam yang nantinya bakal digelar di Palembang, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sedangkan di cabang Olimpik, Tono mengharapkan emas dapat diraih dari cabang Bulutangkis, Angkat Besi, Taekwondo, dan Panahan.
"Untuk Renang kalau mau jujur mungkin bisa masuk lima besar Asia karena di situ ada China, Korea, Jepang, dan bagian-bagian dari Uni Soviet," ujar Tono.
Pada bagian lain, Bakti Olahraga Djarum Foundation memberikan apresiasinya kepada tim senior bridge Indonesia atas prestasinya meraih gelar juara lewat nomor tim senior dalam kejuaraan 50th Asian Pasific Bridge Federation (APBF) Championship 2015 di Bangkok, Thailand, 21-31 Mei 2015.
Djarum Foundation memberikan penghargaan kepada enam atlet anggota Tim Senior Indonesia dan masing-masing memperoleh penghargaan senilai Rp 25 juta. Mereka adalah Michael Bambang Hartono, Munawar Sawiruddin, Hengky Lasut, Eddy Manopo, Denny Sacul, dan Bert Toar Polii. Khusus untuk Denny dan Bert mendapatkan tambahan bonus sebesar rp 10 juta atas raihan medali perak pasangan APBF 2015.
(mcy/krs)











































