Menuju Olimpiade, Satlak Prima Diminta Data Ulang Cabor yang Diproyeksikan

Menuju Olimpiade, Satlak Prima Diminta Data Ulang Cabor yang Diproyeksikan

Mercy Raya - Sport
Rabu, 01 Jul 2015 19:30 WIB
Jakarta - Hasil tak memuaskan yang didapat kontingen Indonesia SEA Games 2015 membuat beberapa cabang olahraga yang sebelumnya diproyeksikan ikut Olimpiade bisa dicoret. Kondisi sebaliknya berlaku buat cabor yang dianggap menjanjikan tapi tak diproyeksikan sebelumnya.

Cabang yang sebelumnya tidak diproyeksikan untuk dikirim ke Olimpiade namun dapat hasil memuaskan di SEA Games adalah judo dan tinju. Di Singapura, bulan lalu, judo dapat empat emas dari satu yang ditargetkan, sementara tinju juga membawa pulang satu emas.

Karena itulah dua cabang tersebut kini membidik target yang lebih besar yakni tiket lolos ke Olimpiade. Mereka sudah merencanakan untuk ikut pra kualifikasi Olimpiade demi berburu tiket lolos ke multievent empat tahunan di dunia itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PP Pertina berencana mengirimkan atletnya ke pra-kualifikasi Olimpiade yang digelar di Bangkok yaitu Kejuaran Asia khusus putra pada 24 Agustus sampai 3 September, dan Kejuaraan Asia di China pada awal Agustus mendatang khusus putri. Sementara untuk pra-Olimpiade akan digelar di Qatar pada 5-18 Oktober. Sedangkan judo sudah turnamen Asian Judo Open 2015, di Taipei, 23 sampai 27 Juli mendatang.

Tinju dan judo tidak termasuk dalam sembilan cabang olahraga yang sebelumnya diproyeksikan Satlak Prima untuk dikirim ke Olimpiade. Sembilan cabang itu adalah bulutangkis, angkat besi, panahan, rowing, voli pantai, atletik, berkuda, sepeda dan renang.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto mengatakan sembilan cabang ini belum final. Pihaknya masih meminta Satlak Prima untuk mendata ulang, terkait hasil yang diraih di SEA Games 2015 Singapura.

Dari sembilan cabangtersebut, renang jadi yang paling jauh dari pemenuhan target di SEA Games setelah cuma dapat satu emas dari lima yang dicanangkan. Kendati begitu, tidak lantas renang lah yang akan langsung dicoret karena tolak ukur untuk lolos ke Olimpiade adalah catatan waktu, bukan medali.

I Gede Siman Sudartawa, contohnya. Meskipun dia tidak meraih medali emas di SEA Games namun dia satu-satunya perenang Indonesia yang masuk limit A Olimpiade nomor 50 meter gaya punggung. Catatan waktunya 25,34 detik di urutan 30 dunia, dari best time di nomor tersebut 24,56 detik.

Sedangkan Indra Gunawan meski meraih medali emas di SEA Games masih masuk limit B nomor 50 meter gaya dada putra dengan catatan waktu 28,27 detik. Sementara dari best time di nomor tersebut adalah 26,95 detik.

Begitu dengan cabang olahraga sepeda. Satlak Prima memproyeksikan sepeda- BMX untuk ke Olimpiade. Sayangnya di SEA Games nomor BMX itu tidak dipertandingkan dan satu-satuny atlet BMX yaitu Elga Kharisma Novanda, sedang dalam masa pemulihan cedera.

"Kalau pelatnas untuk sembilan cabang proyeksi Olimpiade sebenarnya tetap jalan, kecuali jika ada yang kena degradasi. Tapi olahraga itu kan terukur, artinya jangan sampai cabor yang dikirim ini hanya coba-coba. Makanya saya minta ke Prima untuk dilihat ulang apakah benar prospek di Olimpiade atau tidak. Jangan sampai kami kirim ternyata hasilnya tidak bagus," kata Djoko Pekik ketika ditemui di Kantor PP ITKON, Rabu (1/7/2015).

Terkait judo dan tinju yang saat ini mengejar tiket, Djoko Pekik mengatakan hal itu sah-sah saja. Apalagi dua cabang ini tampil bagus di SEA Games Juni kemarin. Tapi kembali lagi pihaknya akan meminta persetujuan dari Satlak Prima.

"Ya kami meminta persetujuan dari Satlak Prima. Pantas enggak kami berangkatkan, lolos gak? jangan hanya kira-kira. Dilihat juga kompetisinya, kira-kira mendekati lolos enggak. Jangan memberangkatkan tapi ternyata hanya mencoba. Prinsipnya dari yang sembilan cabang yang sudah ditetapkan boleh saja ke depannya jadi bertambah. Seperti misalnya kalau judo masuk kan jadi 10 cabang yang proyeksi," katanya

"Atau bisa berkurang? karena seperti cycling kan sebelumnya yang memproyeksikan BMX tapi atletnya saja pemulihan cedera. Nah kalau memang tidak mengandalkan ELga, lantas mengandalkan siapa? jadi itu yang mesti dilihat ulang."

Terkait biaya, Djoko menyarankan agar PB-PB jangan mepet-mepet untuk memberi usulan ke Satlak Prima. "Jadwalnya kan sudah jelas jadi tidak usah menunggu kami yang meminta tapi PB-nya yang harus aktif untuk mengusulkan. Tapi sekarang sudah masuk periode pertandingan mestinya tidak ada bicara try out. Ya kompetisi untuk mengikuti kualifikasi. Seperti misalnya voli pantai kalau tidak salah tinggal dua kali dan angkat besi yang menyisakan satu pertandingan kualifikasi lagi di Houston," pungkasnya.

(mcy/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads