Kemenpora Gelar Kejurnas untuk Atlet Difabel

Kemenpora Gelar Kejurnas untuk Atlet Difabel

Mercy Raya - Sport
Senin, 14 Sep 2015 15:37 WIB
Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga, bersama National Paralimpic Committee (NPC), menggelar Kejuaraan Nasional bagi atlet difable dalam skala besar di Solo, Jawa Tengah, 14-17 September 2015. Ajang multicabang ini akan diikuti sekitar 495 atlet dari 25 provinsi.

"Idenya itu karena melihat Kejurnas yang non-difable ada, sementara atlet-atlet yang difable belum punya. Makanya kami mencoba melaksanakan Kejurnas ini bersama," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Berbeda dengan Kejurnas yang umumnya hanya mempertandingkan satu cabang dalam satu ajang, Kejurnas bagi atlet difabel ini mempertandingkan lima cabang yaitu angkat berat, tenis meja, renang, atletik, dan catur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Djoko, Kejurnas bagi atlet-atlet difabel sebenarnya pernah dilakukan. Namun, baru kali ini dilakukan dalam format multicabang.

"Sempat ada, hanya dua cabor tapi putus begitu saja. Ini baru pertamakali dalam bentuk multievent. Harapan kami ke depan, Kejurnas difabel ini bisa dilakukan di masing-masing cabor, seperti Kejurnas non-difable pada umumnya," ungkapnya.

Tak sekadar menggelar event, Kejurnas bersama ini juga dilakukan sebagai uji coba yang ujungnya untuk promosi dan degradasi atlet pelatnas ASEAN Paragames 2015 walaupun penentuan itu sendiri baru dilakukan saat entry by name pada Oktober mendatang.

"Satu di antaranya iya (untuk ujicoba). Di Kejurnas ini kan ada 25 provinsi yang ikut berpartisipasi sehingga harapan kami, musuh si atlet ini bukan provinsi lain tapi musuhnya adalah diri sendiri," papar Djoko.

"Tapi bukan berarti dapat emas langsung masuk. Tentu kawan-kawan dari NPC dan Satlak Prima yang menentukan itu. Ada pertimbangan khusus lagi misalnya soal usia, nomor pertandingannya, karena kan tidak mungkin sama dengan yang di sini," lanjutnya.

Lima cabang yang dipertandingkan di Kejurnas ini diharapkan bisa memperkokoh kekuatan Indonesia di ASEAN Paragames yang digelar di Singapura Desember mendatang. "Lima cabor ini yang dipilih karena cabor-cabor inilah yang dinilainya punya kans mendulang emas di Singapura nanti. Termasuk tentunya bulutangkis juga," harap Djoko.

"Harapan kami lainnya tentu dengan adanya Kejurnas ini ada pembinaan di daerah, karena selama ini baru punya NPC daerah yang membina banyak cabor. Kami inginnya yang difabel ini bisa seperti non-difabel. Masing-masing daerah punya Pengprov yang fokus membina cabor masing-masing," sebutnya.



(mcy/krs)

Hide Ads