Sebanyak tujuh calon Kasatlak sudah menjalani uji kelayakan pada 28 Agustus lalu. Dari uji kelayakaan itu terdapat tiga nama yang mendapat nilai paling baik dan sudah disodorkan kepada Kementerian Pemudan dan Olahraga.
"Mohon semuanya bersabar. Tentang Satlak Prima hanya soal waktu saja karena internal sedang fokus menyiapkan RAPBN 2016 dan sedang digenjot untuk percepatan penyerapan. Penyerapan APBN 2015," kata Menpora Imam Nahrawi lewat pesan singkatnya, Jumat (25/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan umumkan secepatnya. Tidak sulit untuk menentukan siapa yang pantas, tapi harus selektif dan hati-hati. Kami juga harus tahu detail track record-nya seperti apa, tahu orientasinya, sekaligus apakah dia bisa bekerja sama dengan baik bersama pemerintah atau tidak. Terobosannya juga bagaimana? Kalau biasa-biasa saja ya kami cari yang luar biasa."
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Djoko Pekik Irianto, juga menegaskan pihaknya masih mempertimbangkan matang-matang keputusan yang akan diambil.
"Perlu pertimbangan matang karena ke depan tugas Kasatlak berat di olimpiade, SEA Games 2017, Asian Games 2018, semua sudah dengan target," ungkap Djoko.
(mcy/a2s)











































