Hempasan ombak sore bersahutan menyapu batu karang yang saling berpacu ke bibir pantai Pulau Merah. Menuju waktu senja, kerumunan warga makin menyemut di pinggiran pasir putih, saling memandang takjub puluhan atlet selancar yang sedang bermain menaklukkan ombak.
Begitulah panorama Jumat (25/9/2015) di Pantai Merah, Banyuwangi, mengiringi pembukaan kompetisi selancar internasional, yang akan digelar selama tiga hari sampai Minggu lusa. Juga menandai acara ini adalah pelepasan puluhan tukik (anak penyu) di pantai.
"Ini bukan sekedar kompetisi tapi juga pariwisata. Upaya kami mengenalkan Pulau Merah berhasil dan kini tingkat kunjungan pariwisata di pantai ini naik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini peserta surfing naik, di antaranya dari Venezuela, Swiss, Jerman, Amerika Serikat, Korea, Hongaria, Prancis, Thailand dan Indonesia," tambah Anas.
Ombak yang menyapu bibir pantai sepanjang 400 meter, pagi tadi telah dijajal belasan atlet kelas nasional. Sabtu besok giliran peselancar internasional yang akan berlaga. Final dari seluruh kelas akan dilaksanakan di hari terakhir.
Kompetisi surfing ini merupakan salah satu rangkaian agenda Banyuwangi Festival 2015. Sejumlah event sport tourism mewarnai event yang bertujuan mempromosikan wisata Banyuwangi, seperti kompetisi internasional selancar layang (kitesurf), dan balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen.
"Jawa Timur punya pantai cantik yang patut dikenalkan di dunia international. Pulau Merah mempesona. Banyak atlet profesional yang ikuti ajang surfing ini, fantastis," takjub Ana Kadence, peselancar asal Amerika Serikat.
(a2s/din)