Di era 80-90an ada nama Eduardus Nabunome sebagai salah satu pelari top nasional yang berjaya di tingkat nasional, Asia Tenggara, dan Asia, serta Fery Subnafeu. Di era sekarang, ada nama-nama seperti Olivia Sadie yang meraih medali emas pada PON ke-15 dan ke-16, lalu Adriana Wadu dan Afriana Paijo, yang juga punya prestasi oke di perhelatan PON.
Begitu pula Maria Natalia Londa, peraih medali emas di Asian Games 2014 di Incheon dan dua emas di SEA Games 2015 Singapura lalu. Meski bukan dari cabang lari, NTT terbukti kerap melahirkan olahragawan top di cabang atletik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ajang ini merupakan gerakan untuk memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat di Alor khususnya dan seluruh penjuru Indonesia umumnya. Juga upaya untuk meningkatkan prestasi dengan pembinaan sejak dini,β ujar Imam dalam acara yang dihelat, Sabtu (3/10/2015) pagi WITA, seperti dalam rilis yang diterima detikSport.
Lomba lari Alor 10K Tingkat Nasional edisi keenam ini mempertandingkan beberapa kategori lomba, yakni elit nasional, umum dan khusus pelajar Alor. Selain para pelari lokal, ajang ini juga diikuti oleh para pelari nasional dari luar NTT. Dengan dilombakannya nomor khusus pelajar Alor, diharapkan dapat memunculkan bibit-bibit pelari handal pengganti Nabunome.
Selain menghadiri Lomba lari Alor 10K Tingkat Nasional 2015, Imam berada di Alor untuk menghadiri rangkaian kejuaraan olahraga antar-satuan pendidikan yang digelar 1-5 Oktober 2015 buah kerjasama Kemenpora RI dengan Pemkab Alor.
Kejuaraan olahraga antarsatuan pendidikan di antaranya mempertandingkan lomba lari 60 meter dan 80 meter putra/putri yang diikuti ratusan siswa SD. Ada juga kejuaran sepakbola antar-SMP se-Kabupaten Alor.
Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan senam massal yang diikuti sekitar 1.000 pelajar di Kabupaten Alor. Menpora didampingi istrinya Shobibah Rohmah dan jajaran pejabat Kemenpora serta Bupati Alor, Amon Djobo, juga melakukan senam bersama.
Imam pun menghendaki agar kegiatan ini dapat diprogramkan terus oleh pemerintah daerah secara rutin sebagai ajang kegiatan generasi muda dalam menyalurkan minat dan bakat, sehingga bisa menanggulangi kenakalan serta menghindari penyalahgunaan narkoba.
"Pembinaan dan pengembangan olah raga merupakan bagian peningkatan kualitas manusia indonesia menghasilkan prestasi kebanggaan nasional," sambung pria yang akrab disapa Cak Imam itu.
Dalam kunjungan kerja ke Alor ini, Menpora juga menyempatkan diri berdialog dengan masyarakat, pegiat bola, dan kalangan pemuda Kabupaten Alor. Dia kemudian melihat situs sejarah Islam Alqur'an yang sudah berumur 800 tahun dan masih tersimpan rapi di Alor Besar, berkunjung ke Istana Raja Alor, dan ziaran ke makam Raja Kuibanla Kinanggi di Alor Barat Daya, serta mendatangi gereja tua di Alor Barat Daya.
(mrp/nds)