Ketua Panitia Turnamen Bridge Nasional Elizar P. Hasibuan mengatakan, tujuan diadakannya turnamen ini adalah untuk menjaring pemain-pemain muda bertalenta yang rencananya dipersiapkan menuju Asian Games 2018.
"Ini pertama kali kami kerja sama dengan Kemenpora. Target kami tentu ingin memberikan kesempatan bagi atlet-atlet muda atau level junior untuk lebih banyak bertanding, di mana yang terbaik diharapkan bisa masuk binaan Satlak Prima," kata Elizar, Kamis (15/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diamini Kurniadi Djauhari, salah satu atlet bridge sekaligus panitia pertandingan. Dia mengatakan, turnamen ini menjadi ajang gengsi bagi dirinya dan atlet yang lain karena masing-masing akan menunjukkan kekuatan untuk tidak mau kalah.
"Walaupun ini turnamen terbuka tetapi ajang ini cukup bergengsi dan memotivasi kami untuk lebih bersaing," kata Kurniadi.
Ada enam nomor yang dipertandingkan dalam turnamen ini. Keenamnya adalah utama (open), second team (Swiss), putri mixed, U-60, U-26, dan u-21. Dari jumlah nomor yang dipertandingkan, Elizar menargetkan 400 peserta junior dan senior dari 50 tim yang akan ikut dalam turnamen bridge nasional ini.
"Sejauh ini tim yang sudah mendaftar jumlahnya cukup banyak. Ada yang dari Manado, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, Palembang, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Jumlah ini kemungkinan bertambah sampai penutupan pendaftaran turnamen pada 20 Oktober mendatang," kata Kurniadi.
Sementara itu, Asisten Deputi Tenaga Keolahragaan Kemenpora, Sunyoto, menyatakan dukungannya untuk turnamen bridge ini. Terlebih cabang olahraga bridge telah mendapat persetujuan dari Olympic Council of Asia (OCA) untuk menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan.
"Kami dari pihak pemerintah tentu mendukung ajang ini. Apalagi bridge dipertandingkan di PON dan Asian Games empat tahun mendatang. Kami berharap dengan ajang ini olahraga bridge bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat. Karena bridge bukan sekadar main remi, tetapi perlu strategi yang tepat. Semoga bridge bisa lebih berkembang," ungkap Sunyoto.
(mcy/mfi)











































