Menpora pada Kasatlak Baru: Peralatan dan Uang Saku Atlet Jangan Telat Lagi

Menpora pada Kasatlak Baru: Peralatan dan Uang Saku Atlet Jangan Telat Lagi

Mercy Raya - Sport
Jumat, 23 Okt 2015 13:22 WIB
detikSport/Mercy Raya
Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Narawi telah resmi mengukuhkan Achmad Sutjipto sebagai Kasatlak yang baru. Ia berharap di era kepemimpinan Sutjipto tidak ada lagi persoalan seperti keterlambatan peralatan latih dan tanding atlet, seperti yang kerap terjadi di era sebelumnya.

Seremoni pengukuhan Kasatlak baru dilakukan di lobby kantor Kemenpora, Jumat (23/10/2015). Dihadiri oleh Kasatlak sebelumnya Suwarno, Ketua Umum KONI Tono Suratman dan jajaran, serta jajaran Kemenpora. Dalam acara pengukuhan itu juga ditetapkan Ketua LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) yang baru, Dr. dr. Basuki

"Saya mengucap syukur akhirnya pelantikan ini bisa terlaksana dengan cepat. Ini adalah babak baru untuk penyempurnaan program-program yang telah dilaksanakan oleh Suwarno (Kasatlak sebelumnya). Sudah barang tentu mana yang wajib ditingkatkan harus ditingkatkan, meraih prestasi tertinggi di multievent internasional, dan perbaikan untuk merekrut atlet, dsb," ungkap Imam, usai pengukuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengukuhan Kasatlak Prima ini adalah tindak lanjut dari apa yang dilakukan oleh Dewan pengarah Prima dengan melakukan fit and proper test, jadi angka tertinggi diraih Sutjipto, kemudian Suwarno, dan seterusnya," lanjut dia.

"Saya hanya mengukuhkan saja atas apa yang dihasilkan oleh dewan lewat fit and proper test. Sekali lagi ini adalah momentum yang sangat baik untuk pemetaan potensi-potensi atlet yang kita miliki karena saya yakin dengan kerja yang benar, maka akan banyak prestasi besar yang bisa diraih pada masa akan datang," lanjut Imam.

Satu target besar dipatok Imam untuk Kasatlak Prima yang baru, yakni melanjutkan tradisi medali emas di Olimpiade 2016.

"Tantangan pembinaan prestasi ke depan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 cukup berat. Tugas Prima, LADI, induk cabang olahraga, KONI dan KOI, tidak hanya menyiapkan penyelenggaraan saja, tapi sukses prestasi di mata dunia," katanya.

"Sebelum itu, tugas tersebut tentu sudah dimulai oleh Suwarno, Kasatlak sebelumnya, sejak awal tahun 2015. Dan kami mengharapkan bisa banyak atlet yang lolos Olimpiade. Paling tidak dua medali emas bisa dibawa pulang pada Olimpiade 2016 mendatang," ucap dia.

Disadari Imam, hal itu tentu tidak bisa dibuat secara instan. Untuk itu ia mengingatkan perlu ada kerja keras, kecerdasan, dan keikhlasan semua pihak. Persoalan persoalan yang terjadi selama ini perlu dibenahi, dengan tetap memprioritaskan nomor cabor prioritas dan atlet," imbuhnya.

Selain itu tentu perlu ada perbaikan soal uji coba dan pengadaan peralatan yang kerap telat di setiap multievent. "Ke depan tidak boleh secuil pun ada peralatan dan perlengkapan latihan yang terlambat dengan alasan apapun. Uang saku juga. Karena anggaran dari negara itu ada. Kalau ada soal dan laporan itu lagi kami akan tindak tegas," tegasnya.

"Yang lebih penting lagi, Satlak Prima saya minta untuk memanfaatkan infrastruktur pasca PON. Baik yang ada di Riau, Kaltim, sebagi pelatnas. Agar tidak nebeng (numpang) di tempat-temapt yang kurang manusiawi bagi atlet, pelatih, dan siapapun yang ingin try out di Indonesia," pungkasnya.Β 

(mcy/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads