Hal itu disampaikan perwakilan Indonesia Olympians Associatons (IOA), Lukman Niode, Taufik Hidayat, dan Richard Sam Bera, saat mengadakan pertemuan dengan wartawan di Restoran Lagunas Senayan, Jakarta, Jumat (30/10/2015) sore.
Kongres KOI dijadwalkan digelar di Hotel Sheraton, Jakarta, pada Sabtu besok. Sejauh ini dua nama yang dipastikan ikut bursa pemilihan ketua umum adalah wakil ketua umum KONI Pusat, E.F. Hamidy, dan ketua KONI Sumatera Selatan, Muddai Madang. Dua nama lainnya -- Erick Thohir dan Rita Subowo -- masih "misterius", walaupun disebut-sebut sudah nyalon. Nama terakhir bahkan tetap dijagokan untuk kembali memimpin organisasi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada calon yang representatif saat ini. Saya melihat calon yang ada ini ngebet banget menjadi ketua umum KOI karena ada Asian Games. Kemarin-kemarin ke mana saja? Giliran ada anggaran besar akhirnya pada ke situ. Saya berharap, jangan sampai Asian Games dimainkan dengan cara-cara yang kotor," cetus Taufik.
IOA pun menyodorkan alternatif calon ketua umum, yaitu menteri pemuda dan olahraga (menpora). Hal itu dimaksudkan sebagai antisipasi kalau-kalau kongres ricuh lagi.
"Makanya kami menyuarakan Menpora sebagai calon karena cuma beliaulah yang satu-satunya bisa menyelamatkan Asian Games 2018. Kalau kongres ricuh, mau ditaruh mana muka Pak Presiden? Mau ditaruh mana muka Pak Menpora besok?" tukas Taufik yang juga salah satu wakil ketua Satlak Prima itu.
Lukman mengingatkan, kongres harus dijaga agar berlangsung dengan baik, karena akan ada perwakilan dari pihak International Olympic Council (IOC) dan Olympic Council Asia (OCA).
"Kalau sampa ricuh, kita di-suspend dan buntutnya tidak bisa menggelar Asian Games 2018. Tapi kalau kongres besok ternyata tenang, ya kami tidak jadi mengusulkan , kami akan ikut hasil kongres," ujar dia.
Menpora Imam Nahrawi ketika dikonfirmasi terpisah terkait usulan tersebut mengatakan belum melihat kondisi yang memungkinkan dirinya mencalonkan diri sebagai ketua umum KOI. Ia justru berharap mantan-mantan atlet mulai naik ke permukaan.
"Lagipula tugas saya sudah berat di Kementerian," katanya, lewat pesan singkat. "Saya kira banyak tokoh dan Olimpian yang lebih pantas dan cocok dengan posisi itu. Karena tidak hanya pengalaman tapi juga jaringan internasional yang baik."
(mcy/a2s)











































