IAAF menjatuhkan keputusan tersebut setelah Badan Anti Doping Dunia (WADA) mengeluarkan laporan yang mendakwa atlet-atlet Rusia telah melakukan skandal doping besar-besaran yang 'didukung oleh pemerintah'. Dalam voting yang dilakukan Dewan IAAF, sebanyak 22 suara mendukung dijatuhkannya sanksi untuk Rusia, sementara yang menolak cuma satu.
"Ini adalah peringatan untuk kita semua. Olahraga kita kini tengah berada dalam situasi yang memalukan. Saya hanya akan fokus pada perubahan yang harus dilakukan. Saya mengakui kalau kami butuh mendapat pelajaran yang sangat keras. Kami harus melihat ke diri kami sendiri, ke dalam olahraga kami sendiri, dan kami akan melakukan itu," ucap Presiden IAAF, Lord Coe, di Guardian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca: Atletik Rusia Diguncang Skandal Doping, Terancam Dilarang Tampil di Olimpiade]
Program tersebut mengklaim bahwa atlet-atlet Rusia membayarkan 5% dari pendapatannya kepada ofisial yang mengurus doping untuk menyuplai obat-obatan terlarang dan menutup-nutupi hasil tes. Dokumenter itu juga menyertakan testimoni dari seorang atlet Rusia yang mengaku menggunakan obat yang dilarang dalam olahraga.
Para pelatih juga disebut punya peran besar dalam mendesak atletnya menggunakan doping. Atlet yang tidak bersedia mengikuti 'program' akan dicoret dari tim nasional.
Skorsing ini, yang berlaku segera, akan membuat Russi terancam tak bisa tampil di Kejuaraan Cross Country Eropa di bulan Desember, dan juga World Indoor Championships yang digelar di Portland pada Maret 2016. Russia juga akan kehilangan hak tuan rumah untuk event World Race Walking Cup, di Cheboksary, serta World Junior Championships yang sebelumnya dijadwalkan digelar di Kazan.
(din/din)











































