Baru saja digelar Kejuaraan Silat Nasional (Kelatnas) bertajuk Pertamina Championship Kelatnas Indonesia Perisai Diri. Tampil sebagai juara umum adalah BPSDM Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kumham).
Event yang diprakarsai oleh Keluarga Silat Perisai Diri dan Pertamina itu digelar sejak Kamis (3/12) dan berakhir pada Minggu (6/12), di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Kejuaraan ini mempertandingkan beberapa nomor, yakni pertarungan bebas, pertarungan serang hindar, kerapian teknik serta nomor tunggal IPSI. Nomor-nomor pertandingan itu dibagi dalam beberapa kelompok, yakni putra dan putri baik dalam kategori dasar, junior dan senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duduk di posisi kedua pada kelas SH dasar putra, adalah Eksal Rohadi dari BPSDM Kumham. Peringkat tiga ditempat Gema Ardhyana dari Perisai Diri PT Pegu dan peringkat keempat jadi miliki Tedy Cahyadi dari Golden Light Group.
Untuk kelas SH Junior dimenangkan oleh Syaiful dari PT Pegu, untuk kelas SH Senior diraih medali emasnya oleh Lalu Kadariswan. Untuk juara Kategori berpasangan tangan kosong adalah Adie Zaka dan Yudistiro.
Sementara juara kategori junior berpasangan senjata dimenangkan oleh Syaiful Anwar dan Mohammad Iqbal (PT pegu). Lalu Kadariswa kembali meraih titel juara pada kategori senior berpasangan senjata.
Meski baru pertama kali digelar, kelatnas ini disebut mendapat apresiasi dari banyak pihak serta peminat. Ini pun jadi alasan Pertamina sebagai pihak sponsor untuk mendukung acara ini ke depannya sebagai bentuk cara melestarikan olahraga silat sebagai warisan kebudayaan Indonesia.
"Perisai Diri dan Silat merupakan salah satu budaya Indonesia merupakan citra bangsa Indonesia. Menjaga silat sama saja dengan menjaga budaya Indonesia," ujar Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dalam acara penutupan.
Sebanyak 400 pesilat ambil bagian dalam turnamen perdana itu. Tak cuma pesilat dalam negeri, ada juga wakil Jepang yang berlaga di sana
"Selain bagian dari upaya Pertamina mendukung pelestarian budaya dan mengembangkan olahraga silat. Kami juga ingin mencetak pesilat berprestasi, baik dari lingkungan pekerja maupun Perisai Diri," sambung Dwi.
"Agenda ini diharapkan bisa digunakan mencari bibit unggul pencak silat nasional."
"Orang luar saja, seperti dari Jepang ikut kejuaraan ini. Masa kita sebagai warga negara tidak mau mengembangkannya. Acara ini juga dimaksudkan untuk pembinaan pesilat muda."
Sementara itu, Ketua Turnamen, Mardjo Soebandiono, berharap kejuaraan ini bisa digulirkan setiap tahun. Menurutnya, banyak manfaat dari bergulirnya ajang ini.
"Acara ini menjadi pusat perhatian pembina, pelatih serta pengamat olahraga silat, khususnya di ruang lingkup Kelatnas Indonesia Perisai Diri," tuntasnya.
(mrp/nds)











































