Pindah dari GBK, Cabang Loncat Indah Minta Perbaikan Sarana di Tempat Baru

Pindah dari GBK, Cabang Loncat Indah Minta Perbaikan Sarana di Tempat Baru

Mercy Raya - Sport
Selasa, 22 Des 2015 12:56 WIB
Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) sudah menyiapkan alternatif pemusatan latihan para atletnya. Namun mereka juga berharap ada perbaikan sarana peralatan di tempat baru tersebut.

Pemusatan latihan cabang-cabang akuatik terpaksa dipindah dari komplek Gelora Bung Karno, karena kawasan ini akan segera direnovasi besar-besaran dalam rangka persiapan Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

PRSI sudah menyiapkan alternatif tempat baru, yaitu di Jawa Timur, Jakarta, dan Jawa Barat. Khusus cabang renang undah dan loncat indah, lokasi latihan ditetapkan di Ragunan dan Simprug. Hanya saja, ada kendala lain yang ditemui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"‎Yang punya sarana untuk loncat indah memang (hanya) di Simprug dan Ragunan. Kejernihan air di sana oke.  Tapi masalahnya adalah peralatannya yang belum cukup memadai," kata pelatih nasional loncat indah, Harly‎ Ramayani, kepada detikSport, Rabu (22/12/2015).

Ya, meski akuatik di Simprug pernah digunakan untuk pemusatan latihan pada tahun 2007, namun peralatan yang ada sejatinya belum bisa memenuhi kebutuhan atlet pelatnas nasional. Alhasil latihan yang dilakukan pun tidak maksimal.  Harly menyebut dibutuhkan sejumlah perbaikan dan tambahan peralatan di dua sentra latihan tersebut.

"‎Papan loncat yang masih bagus di Simprug hanya ada satu. Minimal perlu ditambah 4 lagi. Kedudukan papan, baik di Ragunan maupun Simprug, juga belum ada. Perlu pula perbaikan menara di Simprug karena yang ada sekarang, sudah goyang.

"Di Ragunan, bentuknya hampir sama dengan Senayan tapi agak retak bagian atasnya dan bentuk tangganya harus dibuat sedikit zig zag untuk menghindari kecelakaan. Jadi perlu besi-besi untuk menguatkan. Juga, ketersediaan tamprolin juga diperlukan untuk latihan kering," papar Harly.  

Menurut dia, jika hal ini tidak dicarikan solusi akan mengganggu latihan atlet-atlet pelatnas. Terlebih pada Februari mendatang mereka akan mengirimkan atlet-atletnya di kualifikasi Olimpiade di Brasil.

Harry berharap, sambil menunggu perbaikan fasilitas di Ragunan maupun Simprug, pihaknya akan mencoba meminta kelonggaran waktu kepada pengelola GBK, supaya masih bisa menggelar program latihan di sana.

"Kalau bisa kan bagus kita punya dua sentra untuk latihan. Toh, adanya momen (renovasi) ini bagus juga karena Indonesia akan melihat ke sarana. Mungkin bukan renang saja, tapi cabang lain juga harus memikirkan. Buat cabang akuatik saya rasa tidak akan rugi jika akhirnya harus pindah sementara, ya mudah-mudahan hasilnya bagus," pungkas dia.

(mcy/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads