Hal itu disampaikan Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto, di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI, di Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2015). Soetjipto mengatakan peluang Elga untuk lolos Olimpiade kecil karena cedera lutut Elga yang belum sepenuhnya pulih.
"BMX tidak jadi ikut karena Elga masih dibekap cedera. Lebih baik Elga di-eman-eman (dihemat-hemat β Red) untuk SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," kata Tjip, panggilan akrab Soetjipto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah, dong. Kalau saya sudah bicara di depan DPR tinggal sembilan cabor proyeksi Olimpiade (dari 12 cabor sebelumnya), masa saya tidak bicara dengan mereka (PB ISSI)," ujarnya.
"Yang memutuskan itu 'kan kami. Satlak Prima itu diberi kewenangan untuk menerima atlet, juga diberi kewenangan untuk meng-cut atlet," katanya.
Seandainya atlet merasa keputusan ini tidak adil, mereka bisa mengajukan keberatan. "Yang namanya Satlak Prima itu selalu menjunjung azas keterbukaan transparasi, dan keadilan. Jadi bila ada atlet merasa dizalimi ada board of justice. Ajukan saja banding kalau saya merasa diperlakukan tidak adil oleh Satlak Prima," ujarnya.
Dengan tidak masuknya Elga serta BMX dalam daftar proyeksi cabor Olimpiade, Tjip juga mengatakan, rancangan untuk mengikutsertakan Elga pada kualifikasi Olimpiade ikut terputus.
"Ya di-cut dong," tandasnya.
(mcy/a2s)











































