Maria yang merupakan atlet proyeksi Olimpiade 2016 itu hingga saat ini masih menjalani latihan di lokasi yang berbeda-beda. Di Bali, tempat di mana ia berlatih, tak menyediakan trek sintetis. Padahal, trek itu sangat penting untuk menunjang performa si atlet.
"Persoalan Maria Londa ini memang sangat susah. PASI katanya masih mencari lahannya di Bali, sempat komunikasi dengan KONI Bali tapi masih belum dapat update-nya seperti apa," kata Kasatlak Prima Achmad Soetjipto, di PP ITKON, Senin (25/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Pembinaan Prestasi, Paulus Lay, mengakui jika proses penyediaan fasilitas trek latihan tidak bisa langsung diberikan karena belum adanya kepastian lahan.
"Sempat ada tawaran dari pihak pengelola lapangan golf di Jimbaran, Bali kepada PB PASI, tetapi kami tidak bisa langsung menerimanya begitu saja. Sebab harus ada nota kesepakatan yang harus disepakati oleh kedua belah pihak. Pasalnya, lahan itu milik pribadi," kata Paulus secara terpisah.
Selain di Jimbaran, enam bulan lalu PB PASI juga sudah melayangkan surat kepada PASI provinsi Bali untuk menyediakan lahan mengingat adanya rencana membangun empat trek dengan satu tempat pendaratan lompat jauh.
"Kami sudah minta PASI provinsi Bali agar mengupayakan lahan lewat KONI Provinsi Bali agar bukan hanya Maria yang bisa menjalani latihan tetapi atlet lainnya juga bisa memanfaatkannya. Itu kan jauh lebih baik," tandasnya.
(mcy/nds)