Gubernur Paparkan Keuntungan PON 2020 Diadakan di Papua

Gubernur Paparkan Keuntungan PON 2020 Diadakan di Papua

Wilpret Siagian - Sport
Senin, 01 Feb 2016 15:17 WIB
Jayapura -

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 akan menjadi momentum dan kesempatan yang sangat baik untuk Papua memperoleh banyak keuntungan dari event olahraga terbesar di tanah air itu.

Hal itu disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Senin (1/2/2016). Menurut dia, pembangunan di Papua masih tertinggal karena masih ada yang memandang masyarakatnya dinomorduakan.

"Guna menepis semua anggapan itu PON XX merupakan momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam mempercepat pemerataan pembangunan Papua dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Enembe, pembangunan prasarana dan sarana cabang-cabang olahraga di berbagai titik daerah, tentu diikuti oleh dukungan pembangunan infrastruktur dasar lain, yang akan mendukung pengembangan wilayah Papua, seperti perumahan, jalan dan jembatan, jaringan air bersih, daya listrik dan telekomunikasi maupun ruang terbuka hijau yang tertata.

"Selain itu, diharapkan ekonomi kreatif tumbuh, dunia pariwisata hidup dan semakin bergeliatnya pergerakan barang dan jasa di Papua," katanya.

Ia juga menjelaskan, proses menuju PON XX ini semakin memperkuat solidaritas sosial antaranak bangsa dari berbagai provinsi, maupun solidaritas sosial di internal penduduk Papua yang kini berjumlah sekitar 3,5 juta jiwa.

"Julukan Papua sebagai Indonesia Mini menjadi modal sosial, sekaligus modal kultural penduduk yang beragam dalam memperkuat Kasih Menembus Perbedaan," katanya.



Dalam skenario pelaksanaan PON XX 2020, Gubernur Enembe menjelaskan skenario cluster (tersebar) menjadi pilihan dari KONI Provinsi Papua. Ada 5 titik kawasan sebagai tempat pelaksanaan pertandingan, yakni kawasan Jayapura, Merauke, Jayawijaya, Mimika dan Kawasan Biak Numfor.

Pola distribusi ini sejalan dengan pendekatan kewilayahan adat dalam pembangunan Papua, baik kawasan adat Saireri, Mamta, Mee Pago, Laa Pago, dan Animha. Dengan cara ini derap pembangunan akan dirasakan secara merata di semua kawasan adat, dan soliditas maupun kebanggaan rakyat Papua tumbuh secara inklusif.

"PON XX 2020 juga dijadikan momentum dalam strategi akselerasi pembangunan pariwisata Papua. Saat ini, Pemprov Papua dan Kabupaten-Kabupaten terus merevitalisasi produk-produk wisata dan destinasi wisata yang berbasis lingkungan dan sosial budaya," katanya.

Untuk itu, Gubernur Enembe menguraikan bahwa Pemprov Papua sedang meningkatkan aksesibilitas udara, darat dan laut. Hal ini diikuti oleh penyiapan pusat-pusat kerajinan, ouvenir dan akomodasi di berbagai daerah. Dalam konteks marketing, Pemerintah Provinsi Papua menetapkan program Visit Papua Year 2018.

"Bagi rakyat Papua, PON dimaknai secara khusus, yakni hutuf P sebagai Pariwisata dengan Visit Papua Year 2018. Huruf O dimaknai Olah Raga menuju sukses Papua sebagai tuan rumah PON, dan huruf N adalah NKRI yang dimaknai sebagai aktualisasi potensi kepemudaan dalam memperkuat semangat nasionalisme Indonesia," simpul Enembe.

(a2s/krs)

Hide Ads