Sejak rancangan Drawa menjadi kontroversi, masyarakat membuktikan kepeduliannya terhadap urusan maskot Asian Games 2018, yang mana Indonesia akan menjadi tuan rumah event besar tersebut.
Bukti tersebut antara lain terlihat dari tingginya perhatian publik atas sebuah sayembara independen yang digagas oleh jejaring kreatif Indonesia, Kreavi. Sayembara bertajuk 'Kreavi Challenge: RE-DRAW-A-MASCOT' itu dilakukan sejak bulan lalu, dan telah menghasilkan pemenang.
Disebutkan Kreavi, selama satu bulan sayembara itu berhasil menjaring 345 karya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah disaring menjadi 20 karya terbaik, lalu dipilih menjadi 10 oleh 17 juri dari kalangan profesional di berbagai bidang, masyarakat pun dilibatkan untuk memilih secara online. Hasilnya, ada 77.160 suara yang mengikuti voting tersebut hanya dalam waktu satu minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maskot yang menjadi finalis sudah menunjukkan kualitas global dan ini adalah bukti kreativitas yang dimiliki para designer lokal kita yang tergabung di Kreavi. Harapan saya pemerintah sebaiknya bekerja sama dengan pihak Kreavi untuk bisa menggunakan maskot yang sudah dihasilkan ini," timpal Andi Martin, CEO Kratoon yang merupakan Co-Founder POPCON ASIA, event pop culture yang fokus men-support kreator lokal.
Rancangan terbaik sayembara ini adalah yang diciptakan oleh Hendy Setiawan Santoso dari Surabaya. Sedangkan juara kedua dan ketiga diraih Yudianto Rahardjo (Surabaya) dan Lutfi Herdiansyah (Yogyakarta). Adapun karya yang paling banyak dipilih publik adalah yang dibuat oleh Amirul HHF dari Soloa. Para pemenang mendapatkan hadian uang senilai total Rp 30 juta, serta exclusive toy dari Glitch Network dan figure dari JTOKU.


(a2s/roz)











































