Keluhan Chef de Mission tim Indonesia untuk Olimpiade 2016, Raja Sapta Oktohari, soal rendahnya dana kontingen untuk ke Rio de Janiero dipertanyakan balik oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Kepada detiksport, Selasa (1/3/2016), Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto, mengaku heran dengan pernyataan Okto bahwa pemerintah hanya menyetujui Rp 11,5 miliar dari usulan tim CdM sebesar Rp 51 miliar. Padahal, Kemenpora belum memutuskan hal tersebut, karena masih menunggu proposal rinci tim CdM mengenai kebutuhan riil kontingen.
"Rapat pekan lalu memang sempat disebutkan dana mencapai Rp 51 miliar, tapi kami (masih) menunggu pengajuan resmi untuk melakukan verifikasi dan kebutuhan riil kontingen. Sebab, sampai sekarang belum kami terima," ujar Djoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca: CdM Kecewa, Dana Kontingen Olimpiade 2016 Jauh di Bawah Usulan]
Dari informasi yang diperoleh detiksport, Rp 11,5 miliar adalah dana untuk pos transportasi, akomodasi dan konsumsi untuk kontingen Indonesia di Olimpiade 2012. Okto kemudian menganggap angka itulah yang diputuskan Kemenpora untuk kebutuhan kontingen 2016, walaupun dirinya tidak hadir dalam rapat pengajuan usulan anggaran itu dengan Kementerian.
Pemerintah sendiri sejak awal menganggarkan Rp 45 miliar untuk tiga multievent yang akan diikuti Indonesia tahun ini, yaitu Olimpiade, Paralimpiade, dan Asian Beach Games. Olimpiade diperkirakan mendapat porsi dana terbesar dibandingkan dua event lainnya tersebut.
Maka dari itu, kata Djoko, kalaupun anggaran yang sudah dialokasikan nanti masih kurang, Kemenpora dipastikan bisa mengajukan kembali pada pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) bulan Maret ini.
"Jadi tidak perlu menunggu semua proses kualifikasi selesai, karena Satlak Prima sudah menargetkan 33 atlet yang lolos. Dari sana bisa dikalkulasikan dulu secara maksimalβ.Β Maka itu kami perlu usulan riil dari CdM dan KOI," tukas Djoko.
(mcy/a2s)











































