Menpora Temani Presiden Jokowi Tinjau Hambalang

Menpora Temani Presiden Jokowi Tinjau Hambalang

Mercy Raya - Sport
Jumat, 18 Mar 2016 13:23 WIB
Menpora Temani Presiden Jokowi Tinjau Hambalang
Foto: ist.
Jakarta -

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi kembali melakukan kunjungan ke Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional (P3ON) di Hambalang, Bogor. Bedanya, kunjungannya kali ini untuk menemani Presiden RI Joko Widodo untuk tinjauan langsung.

Tiba pukul 10.05 WIB, Jokowi dan Imam, yang mengenakan kemeja putih, tiba di lokasi. Imam berada satu mobil dengan Jokowi, berangkat dari Istana Bogor menuju lokasi peninjauan.

Beberapa titik seperti gedung serba guna menjadi lokasi pertama yang dituju. Di lokasi itu, Jokowi hanya ditemani Imam dan Basuki Hadimuljono sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, peninjauan berlanjut ke arah asrama untuk melihat lebih dalam. Di sela-sela peninjauan, Jokowi sempat mengatakan jika tujuannya ke Hambalang adalah untuk melihat kondisi langsung di lapangan. Untuk selanjutnya bisa diputuskan apakah bangunan di Hambalang dilanjutkan, diubah, atau dibiarkan begitu saja.

"Jadi Bapak Menpora seminggu lalu sudah ke sini. Kemudian pada dua hari yang lalu melaporkan kondisi di lapangan. Saat ini saya mengecek langsung dan melihat kondisi riil seperti apa. Karena apapun ini sudah menghabiskan biaya triliunan yang perlu keputusan," kata Jokowi, kepada Wartawan, Jumat (18/3/2016).

"Apakah dilanjutkan seperti sekolah olahraga, atau diubah jadi wisma atlet misalnya, atau diubah menjadi pelatnas, rusunawa atau pelatnas. Karena ini sayang dan sudah menghabiskan biaya. Atau pilihan kedua dibiarkan seperti ini. Tetapi sekali lagi yang paling penting adalah penyelamatan aset negara. Kuncinya di situ. Arahnya ke sana. Kalau dibiarkan akan kehilangan aset dan dana anggaran itu."

"Jadi, saya mengajak Menpora dan Menteri PU. Pertanyaan Kedua kalau dilanjutkan apakah tanah labil ini bisa diteruskan. Karena yang saya dengar ini tanah labil sehingga harus dilihat dulu oleh Menteri PU untuk masalah labilitasnya. Memungkinkan atau tidak. Kalau diteruskan, strukturnya juga harus dilihat. Misalnya besinya harusnya besar tapi ternyata kecil. Lalu pondasi misalnya harusnya tiga meter justru satu meter. Ini harus dilihat lagi. Dicek semua scara total."

Jokowi menambahkan bahwa pihaknya akan membahas ini dalam Rapat Terbatas yang akan digelar dalam waktu dekat.

"Mungkin seminggu atau dua minggu lagi setelah itu akan dirapatkan dalam rapat terbatas untuk kita putuskan mengenai hal yang saya sampaikai tadi. Karena peralatannya banyak. Seperti Mabel dan air conditioner(AC) karena kalau tidak diputuskan akan rusak semua. Sayang sekali," tutupnya, seraya melanjutkan tinjauannya.

(mcy/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads