Bupati Banyuwangi, Abdullah AWar Anas, mengatakan kalau Banyuwangi saat ini terus mengembangkan pasar wisata minat khusus berkonsep sport tourism. Selain menggelar balap sepeda BMX, Banyuwangi juga punya daya tarik wisata yang besar bagi penggemar olahraga selancar, selam, dan lainnya.
"Pasar wisata ini belum banyak yang garap. Kalau mass tourism seperti wisata buatan, Banyuwangi jelas kalah dari kota-kota besar. Ini soal pemasaran wisata, jadi harus kreatif," ujar Anas saat membuka International BMX Competition di Sirkuit Muncar, Banyuwangi, Sabtu (2/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencuri perhatian pasar BMX international dengan ajang sport tourism. Event ini jadi pengenalan juga kepada penggemar BMX bahwa kami punya sirkuit terbaik di Indonesia dengan standar Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI)," ungkap Anas.
Dengan menggelar event BMX International, Anas berharap para penggemar BMX bisa berkunjung lagi dan menyalurkan hobinya beratraksi BMX di Banyuwangi. Maka dampak pasca-event tersebut cukup besar. Apalagi, jalinan komunitas BMX sangat besar dan kuat, sehingga pemasaran dari mulut ke mulut akan lebih mudah dilakukan.
"Saya baca salah satu riset Active Marketing Group di Amerika Serikat. Di sana, ada hampir 500.000 penggemar BMX yang menggunakan BMX-nya lebih dari 100 hari dalam setahun, lebih dari 10 persennya punya pendapatan setara hampir Rp 1 miliar per tahun. Di Indonesia, dari diskusi yang disampaikan teman-teman Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), banyak di antara penggemar BMX adalah kelas menengah ke atas. Ke depan mereka bisa beratraksi di Sirkuit Muncar Banyuwangi sekaligus berwisata," beber Anas.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M.Y. Bramuda, mengatakan sirkuit BMX dibangun di kawasan Muncar untuk mendorong pemerataan destinasi wisata baru. Stimulus ini diharapkan memancing para pelaku usaha wisata untuk mengemas paket-paket wisata yang bisa menggaet wisatawan. Event sport tourism tersebut bisa berdampak positif untuk menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan Muncar.
"Pemandangan pelabuhan di Muncar sangat menarik, dipenuhi perahu besar yang berwarna-warni, para pelancong pun bisa berbelanja beragam ikan laut. Setiap tahun, digelar tradisi Petik Laut Muncar yang terkenal itu. Ditambah lagi Teluk Biru yang memiliki keindahan bawah laut yang menawan. Sangat layak dipromosikan. Bisa dipaketkan, setelah bersepeda di sirkuit BMX, bisa berbelanja di pasar ikan atau menikmati Teluk Biru," pungkasnya.
Terkait ajang Banyuwangi BMX International, Bramuda menambahkan, terdapat 328 atlet nasional dan internasional yang akan berlaga pada kejuaraan ini. Di antaranya dari Swiss, Denmark, Malaysia, Thailand, Timor Leste, Denmark, Australia, dan Jepang. Indonesia sendiri menurunkan 3 atlet nasional terbaiknya.
Dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2016 sendiri, terdapat lima even sport tourism. Selain Banyuwangi International BMX, terdapat International Tour de Banyuwangi Ijen, Kite and Wind Surfing Competition, Arung Kanal, dan Banyuwangi International Run.
(din/din)