Dalam rangka persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018, Satlak Prima melakukan tes kepada para atlet cabang-cacang olahraga, yang salah satunya telah dilakukan pada atlet dayung kano dan kayak. Tes fisik yang digelar di wakduk Jatiluhur pada 15-16 April ini meliputi kelenturan, core strength and stability, musculare endurance, dan power.
Dari 57 atlet yang diusulkan PB PODSI, rata-rata hasilnya masih banyak hal yang perlu diperbaiki, terumata soal kelenturan pada kaki. "Kelenturan pinggang mereka cukup baik. Hanya saja otot paha dan betis belakang yang kurang lentur. Selain itu untuk masalah power juga masih kurang," kata Manajer Strength Conditioning Satlak Prima, Kelana Djatmiko, di Jatiluhur, Sabtu (16/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, atlet dayung asal Papua, Stevani Ibo, mengaku senang akhirnya kondisi fisiknya diketahui. Minimal dengan adanya tes ini, untuk perbaikan bisa dilakukan lebih awal.
"Saya sangat mendukung adanya tes fisik yang dilakukan Satlak Prima. Dan, saya mengusulkan test fisik dilakukan secara berkala. Jadi, saya bisa mengetahui persis kondisi fisik dan perkembangannya selama menjalani program latihan," kata dia usai tes.
"Adanya tes fisik ini semakin mendorong saya untuk lebih serius menjalani seluruh program latihan. Sebab, dari hasil test fisik akan bisa diketahui apakah atlet benar-benar menjalani latihan atau tidak," lanjut Stevani yang baru pertama kali mengikuti pelatnas dayung.
Hal senada dilontarkan atlet dayung senior asal Lampung, Dedi Kurniawan. "Ya, saya sih mengusulkan Satlak Prima melakukan test fisik secara berkala per triwulan. Jadi, kita bisa mengetahui kekurangan dan segera meningkatkan kualitas fisik dalam upaya mencapai prestasi puncak," kata peraih tiga emas nomor dragon boat pada Asian Games Guangzhou 2010. Â
(mcy/roz)