Menaklukkan Lintasan Lari di Sisi Sungai Keelung

Laporan dari Taiwan

Menaklukkan Lintasan Lari di Sisi Sungai Keelung

Lucas Aditya - Sport
Senin, 25 Apr 2016 06:00 WIB
Foto: detikSport/Lucas Aditya
Zhongshan -

Setiap lintasan lomba lari mempunyai tantangan tersendiri. Sama halnya dengan lintasan di ajang 2016 Puma Night Run Taipei, yang bertempat di sisi sungai Keelung.

Puma Night Run Taipei adalah ajang lomba lari yang paling dinantikan di Taiwan. Ajang yang diselenggarakan Puma setiap tahun itu sudah menjadi acara rutin dalam satu dasawarsa terakhir.

Kali ini, lintasan larinya bertempat di taman Dajia, di distrik Zhongshan, Taiwan. Bertempat di sisi sungai Keelung, para peserta berlomba menjadi yang terbaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantangan untuk ajang ini adalah cut of time yang cukup singkat. Untuk kategori Glow Run (14K), batas akhirnya adalah 100 menit. Sementara untuk Elite Run (21K) selama 180 menit.

"Di gelaran yang ke-10 ini mungkin panitia ingin suatu hal yang berbeda. Tapi, dengan cut of time (CoT) selama 100 menit sepertinya tingkatannya untuk pelari yang sudah advance," ujar Fajar Nugraha, Executive Marketing PUMA Indonesia, yang turut mencicipi lintasan lari di Taiwan.

Lintasan di sekitar taman Dajia ini didominasi dengan jalan yang cukup datar. Cuma ada beberapa jalan tanjakan, salah satunya adalah saat harus menaiki jembatan Dazhi.

Dengan CoT 100 menit itu, seorang pelari harus melaju dengan kecepatan konstan sekitar 8,5 kilometer per jam. Diperlukan persiapan yang maksimal agar bisa terus berlari konstan dengan kecepatan lari seperti itu.

Puma Indonesia memberi kesempatan untuk tiga orang, termasuk detikSport, untuk untuk bisa mencicipi lintasan lari di pinggiran sungai Keelung itu. Jarak 14K merupakan nomor yang diikuti oleh detikSport.

Dengan titik hidrasi sekitar setiap 2,5 kilometer, para pelari harus pintar-pintar mengatur napas agar tak kelelahan di tengah lintasan.



Pemandangan refleksi jembatan Dazhi, dengan pemandangan kerlap-kerlip lampu kota di sungai Keelung, menjadi suguhan bagi para pelari di ajang 2016 Puma Night Run Taipei.

Sebanyak 3.606 pelari turut start di nomor 14K, mereka masih tampak mempertahankan kecepatan yang sama hingga kilometer ketiga. Jika tak melakukan latihan sebelum lomba, mulai jarak di atas kilometer ketujuh jelas akan membuat pelari kepayahan.

Biasanya kaki sudah mulai kurang nyaman karena sudah mulai basah. Kaki pun ikut terasa panas.

Salah satu peserta yang juga merupakan artis dari Indonesia, Miller Khan, sukses menaklukkan 14K dengan catatan waktu tepat sesuai dengan batas CoT, yakni 100 menit.

"Rasanya puas bisa menyentuh garis finis dengan catatan waktu sesuai cut of time," ujar Miller, sosok yang dikontrak Puma dari kalangan publik figur.

Miller boleh bangga dengan pencapaiannya itu. Sebabnya, dia menjadi salah satu dari 830 orang yang menempuh kategori 14K dengan catatan waktu satu jam 40 menit.

Sementara untuk pemenang di nomor 14K adalah Blue Kai Yiu, dengan catatan waktu selama 54 menit 17 detik.

(cas/roz)

Hide Ads