Pernah jadi petinju berprestasi, Jhony Asadoma kini menjabat sebagai ketua umum PP Pertina periode 2016-2020 melalui proses aklamasi. Siapa jenderal polisi bintang satu ini ?
Ya, Brigjen Johny Asadoma adalah perwira tinggi yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Misi Internasional pada Divisi Hubungan Internasional Polri. Di sela-sela kesibukannya di institusi Polri, Johny juga aktif dalam olahraga tinju.
Keahliannya dalam olahraga tinju memang tidak perlu diragukan lagi. Akpol lulusan 1989 ini sudah lama menggeluti olahraga seni bela diri tinju sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Kupang, Nusa Tenggara Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medali emas pada SEA Games XII di Singapura tahun 1983 diraih pria berusia 50 tahun ini. Mantan Kapolres Binjai, Sumatera Utara, ini juga pernah meraih medali emas kejuaraan Tinju Internasiobal President Cup serta medali emas dalam Kejuaraan Tinju Nasional/pra PON .
Lama setelah mengikuti berbagai kejuaraan tinju, Johny pun aktif sebagai pelatih hingga manager. Bhayangkara Polri yang lebih banyak bertugas di Koorps Brimob ini pernah menjadi pelatih tim tinju Indonesia dalam kejuaraan Mayor's Cup Manila tahun 1994.
Polisi yang lama bertugas dalam operasi pemeliharaan perdamaian di PBB ini juga pernah melatih tim Tinju Indonesia President Cup di Bali dan Batam pada tahun 2000 dan 2004. Ia juga pernah didapuk sebagai wasit/hakim nasional, Asia dan Aiba dalam kejuaraan tinju tersebut.

Dengan segudang prestasinya dalam olahraga tinju, maka tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam mengelola PB Pertina. Untuk memajukan olahraga tinju ini, Johny memiliki visi dan misi.
"Visi saya tentunya mewujudkan organisasi Pertina yang mampu menciptakan petinju-petinju untuk menjadi juara mendapatkan medali emas di tingkat Asia Tenggara (SEA Games) dan di tingkat Asia (Asian Games) serta di tingkat dunia Olimpiade," ujar Johny saat berbincang dengan detikcom, Selasa (26/4/2016).
Mengawali kinerjanya dalam kepengurusan Pertina ini, Johny memiliki misi-misi, di antaranya menata kembali organisasi dengan mengisinya dengan orang-orang yang kompeten dan berkomitmen tinggu untuk bekerja bagi kemajuan Pertina. Ia juga mengupayakan sarana dan prasaran Pertina yang memadai sebagai upaya pencapaian prestasi.
"Kemudian meningkatan pembinaan tinju di daerah-daerah dengan memberikan dikungan pembinaan berupa sarana prasarana penataan pelatih dan wasit/hakim," sambung Johny.
Ia juga bertekad untuk meningkatkan jumlah pelatih, wasit/hakim yang bersertifikat internasional. Agar petinju Indonesia diakui di dunia, Johny akan meningkatkan pengiriman petinju untuk mengikuti kompetensi kejuaraan tinju internasional di luar negeri.
"Saya juga memperhatikan kesejahteraan para petinju dan pelatih, agar kesejahteraan mereka meningkat.
(mei/a2s)