Ada Pebalap Muda Mencuat di ISSOM Tahun ini

Ada Pebalap Muda Mencuat di ISSOM Tahun ini

Mohammad Resha Pratama - Sport
Rabu, 18 Mei 2016 04:18 WIB
Ada Pebalap Muda Mencuat di ISSOM Tahun ini
Foto: dok ABM Motorsport
Sentul - Salah satu pebalap muda mencuat lagi di Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) tahun ini. Dia adalah Aldio Oekon yang memperkuat D'Spec Motorsport.

Dio sendiri sebenarnya sudah merasakan balapan ISSOM sejak tahun lalu setelah berkompetisi di kelas Euro 2000 Novice yang merupakan bagian dari European Touring Car Championship.

Namun, di musim ini Dio mulai mencuat namanya setelah naik kelas ke ke Euro 2.000 Promotion dan akhirnya finis sebagai peringkat ketiga terbaik. Tak butuh waktu lama untuk Dio menancapkan namanya di ajang balapan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada ISSOM seri ketiga yang dihelat di Sentul, Minggu (15/5/2016) kemarin, Dio jadi juara di kelas tersebut usai mengalahkan salah satu pesaing beratnya dari ABM Motorsport Gerhard Lukita. Ini merupakan peningkatan dari seri sebelumnya bulan lalu di mana Dio finis posisi kedua.

"Insya Allah jika saya bisa mempertahankan performa saya, bukan tidak mungkin gelar juara umum bisa diraih," ujar Dio dalam rilis yang diterima detikSport.

Keberuntungan memang jadi milik Dio di seri ini karena Gerhard terpaksa harus keluar lintasan karena ban mobilnya pecah, sehingga tak mampu untuk kembali mengejar posisi pertama. Akhirnya Dio mampu menyelesaikan 12 lap dengan total waktu 24 menit 26,10 detik dan menorehkan catatan lap tercepat dengan 1 menit 53 detik.

"Alhamdulillah tadi posisi start-nya enak, Cuma karena cuaca agak panas, mengakibatkan ban mobil agak licin, tapi masih bisa dikontrol," sambungnya.

Di dua seri tersisa, Dio akan melakukan evaluasi terhadap performanya, mematangkan persiapan. serta memperbanyak latihan.

"Namanya balapan kita harus mencari catatan waktu terbaik, saya akan perbanyak latihan agar hasilnya juga semakin bagus," papar pengguna mobil BMW E36 keluaran tahun 1996 ini.

Ketika ditanya soal alasan mengapa dia jadi pebalap di samping kesibukannya sebagai mahasiswa tingkat ketiga di salah satu universitas ternama di Bandung, Dio menunjuk sang ayah yang sempat menjuarai One Make Race (OMR) 2002 Jakarta Ban.



"Dulu saya sering diajak menonton balapan oleh Ayah, entah balap mobil, motor, dan lainnya, lama-lama saya bilang, pah, saya pengin balap, itu saya masih SMP, akhirnya baru dikasih ketika sudah kuliah," tandas remaja 19 tahun tersebut.



(mrp/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads