Tour de Flores, Upaya Memperkenalkan Wisata NTT ke Dunia

Tour de Flores, Upaya Memperkenalkan Wisata NTT ke Dunia

Femi Diah - Sport
Rabu, 18 Mei 2016 11:29 WIB
Foto: detikSport/Femi Diah
Maumere - Balap sepeda jalan raya bukan sekadar olahraga adu cepat, tapi menjadi cara untuk mengenalkan wisata. Tour de Flores digeber agar Nusa Tenggara Timur mendunia.

Tour de Flores (TdF) untuk pertama kalinya bakal dihelat mulai tahun ini. Ajang balap sepeda degan grade 2.2 itu akan menempuh jarak 661,5 kilometer. Etape pertama bakal dimulai dari Larantuka dan finis pada etape kelima di Labuan Bajo --dari timur sampai ke barat, mulai 19-23 Mei.

Sebanyak 20 tim balap sepeda dari sepuluh negara, termasuk Indonesia. Dalam tim-tim peserta itu terdapat setidaknya pebalap dari 16 enam negara berbeda. Enam tim dari Indonesia --dua tim nasional, SAKB, KFC Cycling, Customs Cycling Club, dan BRCC-- akan bertarung dengan tim-tim dari Kenya, Korea Selatan, Jepang, China, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos, dan Australia. Di antara tim-tim balap itu terselip beberapa pebalap dari Jerman, Spanyol, dan Selandia Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Baca Juga: Selamat Tinggal, Banyuwangi... Kami Datang, Tour de Flores]

Namun, rangkaian acara tak cuma soal adu otot, tenaga, dan taktik, kerja perorangan ataupun kerja sama tim. Flores berupaya untuk mengangkat wisata dengan basis olahraga. Berkaca kepada Tour de Singkarak dan Tour de Ijen Banyuwangi, dua ajang itu sukses mendongkrak jumlah wisatawan asing ke Sumatera Barat dan Banyuwangi, Jawa Timur, lewat ajang balap sepeda.

"Kami ingin membawa dunia ke Flores dan mengangkat Flores agar dikenal dunia. Flores tidak hanya memiliki komodo tapi juga memiliki sejumlah tempat wisata yang lain," kata Frans Lebu Raya, dalam pepesan yang disampaikan dalam buku panduan balapan.

H-1 balapan alias sore ini (Rabu, 18/5/2016), pembukaan akan dihelat di Kantor Bupati Larantuka. Seremoni pembukaan ditandai dengan acara menabuh 13 gendang yang menyimbolkan 13 etnik berbeda di Kepulauan Flores. Selain itu disuguhkan atraksi budaya Lamaholot dan festival makan ikan sepanjang 2 kilometer.

Berakhir? Belum. Panpel akan menutupnya dengan festival kembang api hingga pukul 21.00 WITA.

Nah, acara inti alias balapannya akan dimulai di Larantuka sekaligus dengan dimulai esok harinya, Kamis (19/5/2016). Etape pertama itu akan berakhir di Maumere.

Untuk rute sejauh 138,8 kilometer ini, para pebalap sudah dapat 'bocorannya'. Yakni ketika mereka melakoni perjalanan dari Meumere ke Larantuka, Selasa (17/5/2016). Ya, para pebalap terbang dari Denpasar, Bali menuju Flores dengan mendarat di Bandara Frans Seda, Maumere. Selain itu, mereka mempunyai waktu panjang untuk test riding siang hingga sore hari ini.

[Baca Juga: Inilah Peserta Tour de Flores]

Dari sisi wisata Larantuka bukanlah nama yang asing bukan? Upacara doa saat Jumat Agung dan Paskah dalam Semana Santa di Larantuka selalu menjadi sorotan publik setiap tahunnya. Beda lagi dengan Maumere. Selain mempunyai pantai-pantai dengan pasir putihnya, Maumere menjadi destinasi wisata penyuka tenun dengan desa tenun Sikka-nya. Β 

Etape kedua, Kamis (20/5/2016), akan dimulai dari Maumere menuju Ende dengan jarak tempuh 141,3 kilometer. Panpel akan menyisipkan atraksi budaya Sikka di titik start, kantor bupati Sikka, sebelum balapan dimulai.

Bukan tanpa sebab, Ende dipilih sebagai titik start. Ende sudah lebih dulu mendunia dengan Danau tiga warna, Danau Kelimutu, dan ke-Soekarno-annya. Masih ingat 'kan kalau Bung Karno pernah diasingkan di sini? Museum dan taman merenung Bung Karno menyimpan jejak-jejak Soekarno di Ende. Selain itu kampung-kampung adat, di antaranya Wologai dan Ngela, juga bisa jadi tempat jujugan.

Etape ketiga, Sabtu (21/5/2016) menempuh jarak lebih pendek ketimbang etape pertama dan kedua, 'cuma' 123,3 kilometer, dari Ende dan finis di area penghasil kopi paling top di Flores, Bajawa.

Etape keempat, Minggu (22/5/2016) bergulir dari Bajawa ke Ruteng dengan jarak tempuh 136, 6 kilometer. Kalau Bajawa dekat dengan wisata desa-desa adat, Ruteng sohor lewat sawah dengan susunan mirip sarang laba-laba berukuran raksasa. Di antara dua kabupetan itu --tapi tak disinggahi jalur balap sepeda kali ini, Flores mempunyai kampung tradisional Waerebo.

Etape kelima akan dimulai dari Ruteng menuju Labuan Bajo sejauh 121,5 kilometer. Nah, di titik finis inilah akan dihelat gala dinner dan pesta rakyat Flores, atraksi budaya Manggarai Barat, festival tuk kopi, dan atraksi budaya kopi Flores, festival pocak latung, festival songket Manggarai, serta pesta kembang api.

Mumpung masih ada waktu, ayo pesan tiket penerbangan ke Kupang lanjut Larantuka untuk menjadi saksi Tour de Flores dari etape pertama hingga etape terakhir.

(fem/roz)

Hide Ads