High Performance Director (HPD) kayak dan kano, Heri Sidharta, mengeluhkan keterlambatan dana sewa peralatan untuk kayak dan kano untuk tampil di Kejuaraan Dunia II di Ceko, 27-29 Mei 2016 mendatang. Heri juga mengeluh karena tidak berhasil mendapatkan perahu yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan karena sudah lebih dulu disewa peserta negara lain.
Menanggapi hal tersebut, High Performance Director (HPD) Lomba 1 Satlak Prima, Hadi Wihardja, meminta masalah dana dan sewa peralatan tidak dicampuradukkan karena keduanya merupakan dua hal yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hadi, HPD cabor seharusnya menjalin komunikasi yang baik dengan panitia penyelenggara. Dengan komunikasi tersebut, HPD cabor paling tidak bisa memesan lebih dulu untuk mengantisipasi kejadian peralatan tidak sesuai spesifikasi.
"Biasanya panitia kejuaraan itu selalu memberitahukan seluruh peserta mengenai masalah peralatan termasuk biaya sewanya. Kita bisa memesan lebih dulu untuk mengantisipasinya. Inilah yang harus dipahami dan disadari wewenang sewa peralatan itu bukan dari Kemenpora atau Satlak Prima," kata Hadi menjelaskan.
Terkait kebutuhan dana ujicoba ke luar negeri, lanjut Hadi, ada prosedur yang telah ditetapkan Kemenpora, di mana pengajuannya sebulan sebelum pelaksanaan pertandingan.
"Ketentuan ini harus ditaati jika memang ingin mendapatkan dana. Tidak bisa diajukan langsung dipenuhi," ujarnya.
Di sinilah, kata Hadi, manajer tim dan HPD cabor harus bisa memahami tugas dan fungsinya sehingga seluruh program latihan ujicoba bisa berjalan dengan baik tanpa mengalami kendala. Hadi pun berharap masalah seperti ini tidak terjadi lagi jika masing-masing pihak mengerti tugas dan fungsinya. (mcy/mfi)