.webp)
Dalam pertarungan yang berlangsung di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, Sabtu (4/6/2016) malam, Daud (28 tahun) mendominasi sang lawan, yang lebih banyak bertahan dan mengandalkan counter untuk bisa memasukkan pukulan.
Daud tampil agresif sejak ronde pertama, di mana ia lebih sering melancarkan jab ke arah Coria. Sementara itu, Coria tampak mencoba untuk melepaskan pukulan ke arah perut Daud beberapa kali. Strategi Coria, yang lebih banyak bertahan dan menunggu Daud lengah, akhirnya membuahkan hasil di ujung ronde pertama. Sebuah hook kiri dari Coria membuat Daud jatuh berlutut, namun Daud masih bisa bangkit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ronde keempat, Daud mulai bisa menemukan ritmenya. Meskipun Coria beberapa kali memeluk untuk meredamnya, Daud beberapa kali bisa menemukan jalan keluar. Sebuah kombinasi pukulan cepat, ketika keduanya berdekatan, berhasil mengenai perut Coria.
Coria masih terus bergerak untuk menghindari pukulan Daud di ronde kelima. Tapi, sebuah hook kanan yang dilepaskan Daud sempat mengenai rahang Coria. Hanya saja, ini belum cukup untuk menyungkurkan Coria.
Di tiga ronde berikutnya, ketika stamina mulai rentan habis, Daud masih bisa memasukkan beberapa pukulan ke tubuh Coria. Pada ronde keenam, hook kiri Daud sempat mengenai perut Coria, namun lagi-lagi tidak terlalu telak.
Sementara itu, pada ronde kedelapan, Daud berhasil melepaskan hook kiri yang mengarah langsung ke rusuk Coria. Ini membuat Coria cukup kerepotan dan langsung berusaha memeluk Daud untuk meredamnya.
Pada akhirnya, dominasi Daud membuahkan hasil. Hakim kemudian memberikannya kemenangan angka mutlak: 97-92, 96-93, dan 97-92.
Bagi Daud, ini merupakan kemenangan keduanya dalam dua pertarungan di tahun 2016 ini. Sebelumnya, pada pertarungan di Jakarta pada bulan Februari lalu, Daud menang angka atas petinju asal Jepang, Yoshitaka Kato.
Ketika itu, Daud sempat mengendur di ronde keenam. Namun, ia mengaku bahwa itu adalah bagian dari strateginya dengan sang pelatih untuk bisa menjaga ritme.
(roz/nds)
