Merelakan anak menjadi seorang pebalap yang berada di lintasan balap dengan kecepatan tinggi, bukan perkara mudah. Begitulah yang dirasakan Jennifer ketika Philo mulai menekuni karier balapan mobil. Dia memahami betul risiko tinggi yang sewaktu-waktu bisa menerpa sang buah hatinya.
Tapi seiring berjalannya waktu, Jennifer akhirnya berhasil menepis kegalaun itu. Kini, dia mendukung penuh karier Philo di dunia balap mobil.
![]() |
"Kayaknya nggak ada ibu yang mau mendukung anaknya menjadi pebalap ya. Tapi, karena ini kemauannya dia jadi sepertinya salah banget kalau saya melarangnya," ujar Jennifer, dalam acara meet and greet Philo Armand yang kini tampil untuk tim Jagonya Ayam Trident Racing dan Sean Gelael dari Jagonya Ayam Campos Racing di Dagili Café, Baku, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Philo berhasil membuktikan lewat berbagai hal bahwa ia serius, termasuk untuk mulai bisa bertanggung jawab untuk mengerjakan berbagai pekerjaan rumah sendiri," tuturnya.
Tuntutan ibundanya itu bukan tanpa alasan. Sejak usia 11 tahun, Philo memutuskan untuk pindah ke Italia demi meniti karier balapnya. Dia pun harus hidup terpisah dari ayah dan ibunya yang tinggal di Indonesia.
"Dia harus membuat saya tenang dengan menunjukan dia bisa masak, bisa merapikan tempat tidurnya sendiri," jelasnya.
Kini, di usia 19 tahun, Philo mampu membuat ibunya makin percaya. Apalagi, menurut Jennifer, perkembangan yang paling signifikan adalah soal mengendalikan emosinya di medan balap.
Menurut Jennifer, Philo sangat dekat dan bisa dibilang manja dengan ibunya. Ia juga karakter yang sebenarnya pemalu dan sensitif. Salah satu penguat bagi orang tua Philo untuk melepasnya adalah dengan bekal doa. "Saya juga membekali Philo agar dekat dengan Tuhan. Agar ia rajin berdoa dan agar ia bisa lebih tenang."
Kesempatan balap di GP 2 ini merupakan kesempatan pertama Philo, Orang tua Philo, Max Armand dan Jennifer Armand, menjelaskan ekspektasi mereka untuk GP 2 kali ini adalah untuk melihat peningkatannya dari waktu ke waktu. "Tidak harus langsung menjadi juara, mungkin untuk awal ia bisa mulai masuk ke 15 besar," ujarnya.
![]() |
Setiap kali balapan, ibu dan ayahnya akan selalu mengusahakan untuk hadir agar Philo yang tergabung dalam tim Trident Racing merasa lebih percaya diri. Untuk GP 2 di Baku City Circuit ini, tak hanya ayah dan ibu Philo yang hadir tetapi keluarga besarnya ikut hadir untuk membakar semangat Philo. Dalam acara meet andn greet bersama Philo dan Sean Gelael yang diselenggarakan oleh KBRI Baku, Philo bersama keluarga besarnya turut hadir dan mengungkapkan terima kasihnya kepada para WNI yang hadir dan menunjukkan dukungan bagi dunia balap Indonesia.
(fem/nds)