Daud yang dari perhitungan WBA pada 8 Juni ada di urutan pertama singgah di kantor Detikcom, Senin (20/6/2016). Mengenakan kemeja dan celana panjang warna hitam, serta sepatu pantovel warna senada, Yordan tak datang sendirian. Dia datang bersama-sama wakil Promotor Mahkota Promotion, Urgyen Richen Simon.
Saat memasuki ruang redaksi Detikcom di Jalan Warung Buncit 75 Jakarta Selatan, Yordan menambah stelannya dengan jasnya. "Halo, ketemu lagi ya," sapanya kepada reporter detikSport, Mercy Raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senang dong menjadi nomor satu WBA. Terbayar saat harus jauh-jauhan sama keluarga. Tapi, sudah berlibur sama keluarga kok sepekan terakhir ini," kata Yordan saat ditanya situasi usai menjadi petinju nomor satu WBA.
Setelah itu obrolan bergulir soal rencana Yordan sepekan ke depan. Kebetulan, dia masih mempunyai jatah sisa libur.
"Saya akan pulang kampung. Tanah kelahiran saya di Simpang Dua masih jauh dari Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat--tempat tinggal Yordan--perjalanan mobil masih sekitar satu hari lagi," tutur pria kelahiran Ketapang, Kalbar itu.
Belum sampai sepuluh menit, kru detikTV meminta agar Yordan naik rooftop lantai lima gedung untuk melakukan pengambilan gambar dan video.
Kali ini Yordan berganti kostum. Jas dan kemeja dilepas. Dia tinggal mengenakan kaus tanpa lengan berwarna hitam. Sarung tinju disiapkan. Sembari menunggu kru TV menyiapkan peralatan, Yordan melakukan sesi foto.
"Saya tak menyangka badan saya sebesar ini. Baru kali ini benar-benar ngaca," kata Yordan di depan dinding yang memantulkan bayangan badannya.
![]() |
Setelah sesi foto selesai, gilian kru TV yang dihadapi Yordan. "Saya tidak keberatan kok untuk melakukan apapun sesuai skenario," ucap Yordan sembari tersenyum.
Kru TV pun menyambut gembira. Ada-ada saja permintaan mereka. Salah satunya reaksi Yordan saat harus 'sparring' dengan preman, banci, sampai harus 'bertarung' dengan perempuan.
![]() |
Situasi pun menjadi penuh gelak tawa. Ternyata Yordan paling tidak bisa saat harus bertarung dengan perempuan. "Kalau kalian harus menghadapi perempuan bagaimana? Yang lawan perempuan tidak usah ya. Saya menyerah saja," kata dia usai minta pertimbangan kepada kru.
Sekitar pukul 15.00 giliran CNN Indonesia yang melakukan wawancara. Karena telah ditunggu acara lain, Yordan pun pamit tepat 30 menit kemudian.
"Terima kasih ya," tutur Yordan mengakhiri kunjungan.
![]() |














































