Balap sepeda Indonesia menorehkan sejarah baru setelah berhasil mengantarkan atletnya ke multiajang Olimpiade Rio de Janeiro. Adalah Toni yang mendapatkan tiket tersebut setelah Federasi balap sepeda dunia (UCI) mengumumkan kuota atlet untuk event BMX pada Olimpiade 2016, Senin (6/6) lalu, dan Indonesia berhasil masuk dalam daftar 23 negara tersebut.
Pada rilis yang disiarkan UCI, Indonesia berhasil lolos di kategori putra dari realokasi kuota milik tuan rumah Brasil, yang berhasil meloloskan satu pembalap putra setelah menempati peringkat 12 dalam peringkat negara untuk kualifikasi Olimpiade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun masalah baru muncul karena lintasan yang digunakan sebagai venue pertandingan adalah trek supercross, yang notabene venue itu tidak ada di Indonesia.
"Kami akan kirim Toni ke Orlando. Karena di sana ada trek BMX replika dari Brasil dan banyak atlet luar yang berlatih di sana," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di Pacific Place, Jakarta, Senin (20/6) malam.
"Selain itu, Toni juga akan dilatih mantan pelatih timnas Amerika, Joey Bradford. Jadi, dari sana Toni akan langsung ke Rio sekaligus untuk beradaptasi kondisi iklim di sana," lanjut Okto.
Menyoal keberangkatan ke Orlando, Okto menyebut kemungkinan Toni bertolak pada pekan depan. Dia juga tidak akan terburu-buru harus ke Rio de Janeiro, sebab jadwal pertandingan untuk balap sepeda BMX baru dimulai sekitar pertengahan Agustus.
"Dia akan ke Rio sampai latihannya benar-benar maksimal karena dalam seminggu itu Toni hanya diberikan slot latihan dua kali dalam seminggu. Jadi harus dicari alternatif tempat lain untuk memaksimalkan latihan fisik dan lainnya saat di Orlando," ujar Okto.
Meski persiapan terus dimaksimalkan kepada atletnya, Okto tak ingin jemawa dan memberikan beban kepada atletnya soal target di Olimpiade.
"Kita lihat saja nanti, kami tidak ingin terlalu memberikan beban kepada atlet," imbuhnya.
(mcy/a2s)