Sudirman terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia di cabang atletik menjelang dihelatnya Olimpiade Rio de Janeiro 5 Agustus 2016. Ia terpilih setelah pelari marathon Agus Prayogo gagal lolos kualifikasi limit Olimpiade di Gold Coast, Australia, 3 Juli lalu. Alhasil, Federasi Atletik Internasional (IAAF) pun memberikan jatah kuota putra kepada Indonesia. Memanfaatkan jatah itu, PB PASI mengajukan pelari 100 meter yang masih berusia 20 tahun, Sudirman.
Bagi Dirman, begitu Sudirman Hadi disapa, bertanding di Olimpiade sudah menjadi mimpinya sejak dulu. Yang tidak dia sangka adalah kesempatan itu datang begitu cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat dukungan keluarga, pelatih, dan PB PASI yang luar biasa besar, ia bertekad untuk bisa memberikan catatan waktu terbaiknya di Brasil nanti. Saat ini, catatan waktu Dirman di nomor 100 meter adalah 10,41 detik. Itu ia bukukan saat bertanding di perlombaan Jateng Open 2016. Selain itu Sudirman dipilih karena dinilai mempunyai prestasi yang menjanjikan. Pelari asal Nusa Tenggara Barat itu berhasil membukukan waktu 10,47 detik. Saat itu ia berhasil mendahului pelari senior: Iswandi Abdullah dan Yaspi Bobi.
Sudirman juga mencatatkan hasil yang sip di Thailand Terbuka dengan meraih medali perak setelah berhasil finis dengan catatan waktu 10,57 detik.
"Target pribadi saya sama dengan pelatih dan PB, minimal bisa melebihi personal best saya dan bisa terus melaju ke babak-babak berikutnya," ungkap Dirman.
Saat ini persiapan Dirman tinggal menjaga kondisi dan pola makan saja. "Soalnya ini sudah sebentar lagi waktunya dan latihan saya sudah masuk ke prakompetisi. Jadi tinggal menjaga kondisi dan pola makan saja, seperti menghindari makan makanan berlemak dan pedas. Saya tidak mau kenapa-kenapa saat berangkat nanti," ungkapnya.
Sebelum Sudirman, cabang atletik sudah mengamankan tiket lompat jauh atas nama Maria Natalia Londa. Ia lolos Olimpiade setelah berhasil melompat sejauh 6,70 meter di SEA Games 2015 Singapura. (mcy/din)