Olimpiade Dua Pekan Lagi, Sudirman Tinggal Jaga Performa

Olimpiade Dua Pekan Lagi, Sudirman Tinggal Jaga Performa

Mercy Raya - Sport
Senin, 18 Jul 2016 19:42 WIB
Foto: ist
Jakarta - Setelah terpilih menjadi salah satu penerima wildcard dari Federasi Atletik Internasional (IAAF), tidak banyak yang dilakukan Sudirman Hadi dalam program latihannya. Pelatihnya, Agus Ngamel, mengatakan dirinya hanya tinggal memantain perfoma Sudirman, sembari menganalisa kelemahan dan kelebihannya.

"Olimpiade ini kan tinggal sebulan jadi tidak banyak yang bisa kita lakukan dalam program latihannya. Paling mungkin adalah me-mantain perfoma dia sekarang, sambil menganalisa kelemahan dia. Kebetulan minggu lalu baru pulang dari Thailand Open jadi itu yang kami coba evaluasi," kata Agus saat dihubungi wartawan pada Senin (18/7/2016).

Sudirman terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia di cabang atletik menjelang dihelatnya Olimpiade Rio de Janeiro 5 Agustus 2016. Ia terpilih setelah pelari maraton Agus Prayogo gagal lolos kualifikasi limit Olimpiade di Gold Coast, Australia, 3 Juli lalu. Alhasil, Federasi Atletik Internasional (IAAF) pun memberikan jatah kuota putra kepada Indonesia. Memanfaatkan jatah itu, PB PASI mengajukan pelari 100 meter yang masih berusia 20 tahun, Sudirman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Agus pemilihan ini tidak terlalu mengejutkan, sebab sebelumnya Sudirman menjadi salah satu atlet yang dipersiapkan menuju Olimpiade. Hanya nomor yang dituju saat itu adalah nomor Estafet 4x 100 meter. Sudirman dipersiapkan bersama Iswandi, Yaspi Boby, Fadlin, Muhammad Rozikin, dan Yudi Dwi Nugroho. Namun mereka gagal mendapatkan tiket lolos tersebut di Singapura Open, Mei lalu.

"Lagipula kalau PB PASI kalau menunjuk atlet yang akan menerima wildcard biasanya atlet junior dibanding senior. Jadi saya sih tidak terlau inilah (kaget) mengingat prestasi dia bagus. Dia pegang rekor junior, beberapa kejurnas dia bisa."

Menyoal target, Agus sendiri tidak terlalu mematok tinggi. Ia hanya ingin Sudirman bisa memperbaiki catatan waktu yang pernah ditorehkannya 10,41 detik saat tampil di Jateng Open 2016. "Karena agak sulit lomba di tempat cukup jauh dengan event sebesar ini. Sangat jarang sekali atlet bisa perbaiki prestasi di sana. Ini tentu tantangan buat kami untuk bisa membuktikan bahwa atlet kita dalam event besar, berada di tempat jauh, minimal dia bisa perbaiki catan waktu," kata Agus.

Beruntung, kata dia, Sudirman tipe fighter (pejuang). Sehingga dia percaya atletnya mampu memberikan hasil terbaik. "Setelah saya katakan kalau dia masuk Olimpiade dia begitu senang, tidak terbesit di dalam dirinya keraguan ataupun takut. Makanya kalau dari segi mental saya tidak ragu dengan dia. Dia atlet yang sangat fight. Satu contoh, saat bertanding di Thailand Open saja, dengan persiapan yang terganggu Ramadan, namun dia masih tampil cukup baik," pungkasnya. (mcy/din)

Hide Ads