Bulutangkis dan angkat besi digadang-gadang untuk mengembalikan tradisi medali emas yang terhenti pada Olimpiade 2012 London. Selain sejarah yang sudah tertulis, statistik dalam rentetan try out juga mendukung potensi dari dua cabang olahraga itu.
Bulutangkis masih mempunyai dua pasangan kuat, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dari sepuluh pemain yang lolos ke Rio. Dengan laju sepanjang kualifikasi, Hendra/Ahsan masih memiliki peluang lebih besar ketimbang Tontowi/Liliyana yang kesulitan untuk menjadi juara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkat besi juga mempunyai modal besar untuk memecahkan sejarahnya sendiri di Olimpaide. Konsisten menjadi penyumbang medali di olimpiade, angkat besi masih sulit menembus emas. Delapan medali yang dkoleksi adalah perak dan perunggu.
![]() |
Angkat besi Indonesia masih didominasi jajaran lifter berpengalaman. Dari tujuh lifter yang ke Rio, empat di antaranya punya pengalaman tampil di olimpiade. Dua di antaranya Triyatno dan Eko Yuli Irawan yang menjadi penyelamat Indonesia pada Olimpiade 2012. Triyatno menyumbangkan perak dari kelas 69 kilogram sedangkan Eko Yuli meraih perunggu dari kelas 62 kilogram.
Olimpiade Rio ini akan menjadi olimpiade ketiga Triytano dan Eko Yuli. Sudah saatnya emas diraih kali ini.
Selain itu, panahan juga membuka jalan lebih lebar setelah beregu putra berhasil menggenggam tiket ke olimpiade di hari-hari terakhir menjelang batas waktu kualifikasi. Riau Ega Agata Salsabila, Muhammad Hanif, Hendra Wijaya menjadi debutan pada olimpiade kali ini. Sementara, Ika Yuliana Rochmawati akan menjalani olimpiade ketiganya.
Jadi kalau tidak sekarang, kapan lagi?
(fem/mfi)












































