Hal itu diungkap pelatih nasional angkat besi, Dirdja Wihardja, menyusul keberhasilan Eko Yuli meraih medali perak cabang angkat besi nomor 62 kg putra pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Selasa (9/8/2016).
[Baca juga: Eko Yuli Irawan Raih Perak]
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca juga: Eko Yuli Hat-trick Medali Olimpiade]
"Kondisi Eko saat ini juga kecewa karena dia inginnya di Olimpiade ketiga ini bisa emas. Hanya dia sudah berusaha yang paling maksimal," kata Dirdja dalam percakapannya kepada detikSport.
Kekecewaan itu pun dirasakan Dirja karena merasa performa Eko Yuli sebenarnya bisa lebih baik lagi. Pun begitu, ia tetap mengapresiasi kerja keras atlet 27 tahun tersebut.
[Getty Images/Lars Baron] |
"Sedikit kecewa dengan hasil ini karena sebenarnya Eko bisa mengejar di angkatan snatch-nya, soalnya kami sudah prediksi di angkatan clean and jerk Eko dapat. Tapi justru di angkatan snatch terbaik kedua dan tiganya Eko gagal," ucap Dirdja.
Eko Yuli mencatat total angkatan 312 kg. Total angkatan itu ia peroleh dari angkatan snatch 142 kg dan clean and jerk 170 kg. Jika saja angkatan snatch kedua dan ketiga yang ia catat 146 kg tidak gagal, emas sebenarnya bisa saja diraih Eko Yuli. Begitu pun dengan peluang memperbaiki angkatan clean & jerk di kesempatan kedua 176 kg dan ketiga 179 kg, yang tak tereksekusi dengan baik.
"Harusnya memang ada pressure yang diberikan Eko kepada lawan. Apalagi pesaing dari China sudah tidak bisa dan ini menjadi kesempatan kita. Tetapi bagaimana, lawan (atlet Kolombia, Oscar Albeiro Figueroa Mosquera) juga sepertinya andalannya di clean and jerk," beber Dirdja.
Dirdja juga memberi apresiasi tersendiri untuk cabang angkat besi yang sudah naik kelas dalam perolehan medali dari sebelumnya saat di Olimpiade London 2012. Empat tahun lalu angkat besi menyumbang masing-masing satu medali perak dan perunggu, sementara di Rio sejauh ini sudah ada dua medali perak yang diraih.
"Sudah naik grade-lah jadi dua medali perak. Kita masih ada tiga lifter lagi yang belum bertanding yaitu Triyatno, I Ketut Ariana, dan Deni. Peluang ketiganya ada mudah mudahan mereka fit dan cedera tidak kambuh. Yang penting perfoma mereka fit," sebutnya.
Sebelumnya angkat besi juga mempersembahkan medali pertama Indonesia di Olimpiade Rio kali ini lewat aksi Sri Wahyuni Agustiani yang turun di nomor 48 kg putri.
[Baca juga: Sri Wahyuni Agustiani Sumbang Perak untuk Indonesia]
(mcy/krs)












































[Getty Images/Lars Baron]