Ketiga lifter tersebut adalah Triyatno dan I Ketut Ariana yang turun di kelas 69 kg, dan Deni yang akan turun di kelas 77 kg. Mereka akan berusaha menyusul kesuksesan Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan yang masing-masing sudah meraih medali perak.
Ketua Umum PB PABBSI Rosan P. Roeslani menyatakan peluang untuk menambah medali tetap terbuka. Apalagi menilik hasil empat tahun lalu di Olimpiade London, setidaknya ada Triyatno yang bisa meraih medali perak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kondisi anak-anak) siap tempur. Soal peluang lihat pertandingan nanti saja," ucap Alamsyah Wijaya, manajer angkat besi, secara terpisah.
Menurut jadwal, I Ketut Ariana dan Triyatno akan tampil, Selasa (9/8/2016) petang waktu setempat, alias Rabu (10/8) dinihari WIB. Sedangkan kelas 77 kg yang diikuti Deni akan dihelat pada hari Rabu (10/8) petang waktu setempat.
Sebelum ini lifter putri Sri Wahyuni meraih medali perak nomor 48 kg. Setelah itu giliran lifter putra Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg. Sayangnya dua lifter lain, yakni Dewi Safitri (putri 53 kg) dan Muhamad Hasbi (putra 62 kg) belum bisa menyamai torehan rekannya.
Sri Wahyuni sendiri baru kali ini tampil di ajang Olimpiade. Ia mempersembahkan medali pertama buat Indonesia di Rio, Minggu (7/8) lalu. Sedangkan Eko Yuli pagi ini, Selasa (9/8), meraih medali Olimpiade ketiganya setelah di 2008 dan 2012.
"Sangat luar biasa apa yang sudah dilakukan Eko. Ini membuktikan dia atlet yang luar biasa dengan 3 kali Olimpiade dan 3 kali dapat medali bahkan yang terakhir medali perak," ungkap Alamsyah.
(mcy/krs)











































