Pada pertandingan yang berlangsung di Riocentro, Pavilion, Rio de Janeiro, Rabu (10/8/2016), Deni mencatat total angkatan 323 kg (142 kg Snatch dan 181 kg Clean and Jerk) yang menempatkannya di posisi empat Grup B.
Deni sendiri sejatinya tak dibebankan target medali oleh tim pelatih angkat besi karena memang persaingannya cukup berat. "Masuk tujuh besar saja itu sudah maksimal," sebut pelatih nasional Dirdja Wihardja pada suatu waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerja keras Deni itu pun tidak luput dari perhatian rekan-rekannya. Ia pun mendapat apresiasi dari lifter Indonesia lain yang turut menyaksikan dan mendukung Deni secara langsung.
"Pertandingan Deni dari segi peringkat memang cukup jauh tetapi dari segi prestasi angkatan dia ada peningkatan," kata Eko Yuli Irawan dalam video yang dikirimkan Chef de Mission (CdM) Raja Sapta Oktohari.
"Buat bang Deni terimakasih sudah berjuang untuk Indonesia, perbanyak latihan dan semangat," timpal lifter Indonesia lainnya, Sri Wahyuni.
Tak cuma itu sosok Deni, yang sempat mendapat tepuk tangan penonton akibat mencium barbel usai gagal pada angkatan terakhir, pun menjadi magnet tersendiri.
Seperti terdokumentasi dari cuplikan video dari CdM Raja Sapta Oktohari, Deni sudah seperti jadi selebritas dadakan saja di venue perlombaan. Sejumlah penonton, baik laki-laki maupun perempuan, secara bergiliran antre untuk bisa foto bersama dengan Deni.
![]() |
Satu per satu permintaan itu dipenuhi lifter asal Jawa Barat tersebut. Ada yang selfie, wefie, bahkan sampai minta dijepret oleh orang lain saking banyaknya orang yang foto bersama.
![]() |
![]() |
"Untuk masyarakat Indonesia ini yang bisa saya berikan kepada kalian. Maaf, saya akan perbaiki kalau ada kesempatan di Olimpiade Tokyo 2020. Tetap semangat, PABBSI bisa, Indonesia Emas, Jaya!" sebut Deni usai tanding.
(mcy/krs)














































