Perjalanan-Perjalanan 'Ekstra' Para Pebalap di TdS

Tour de Singkarak

Perjalanan-Perjalanan 'Ekstra' Para Pebalap di TdS

Femi Diah - Sport
Jumat, 12 Agu 2016 01:00 WIB
Perjalanan-Perjalanan Ekstra Para Pebalap di TdS
Foto: ist (Tour de Singkarak)
Sawahlunto - Para peserta Tour de Singkarak tak hanya harus adu kecepatan mencapai titip finis. Di beberapa etape mereka masih harus menjalani perjalanan "ekstra" dari finis ke hotel atau menuju start.

TdS tahun ini telah mencapai edisi kedelapan. Kendati menggunakan nama yang sama, namun banyak perubahan yang dibuat TdS.

Salah satunya etape-etape yang ditempuh oleh para pebalap. Tahun ini TdS menempuh jarak total 1.074 kilometer. Rute tak berurutan melintas satu jalur yang "nyambung" satu sama lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Etape pertama dimulai dari Solok menuju Payakumbuh. Etape kedua dimulai dari Limapuluh Kota menuju Tanah Datar, kemudian berlanjut etape ketiga start dari Pasaman menuju Pasaman Barat. Etape keempat dimulai dari Padang Panjang dan berakhir di Agam. Setelah itu etape kelima dimulai dari Padang Pariaman dan finis di Sawahlunto. Dua etape terakhir dimulai dari Sijunjung sampai Darmasraya dan ditutup dari Bukittinggi menuju Padang.

Dengan hotel-hotel yang tak memadai di masing-masing titik finis, para pebalap harus menjalani perjalanan-perjalanan tambahan. Sebagai informasi, balapan kali ini melibatkan 110 pebalap, ditambah ofisial, panitia pelaksana, marshal, dan media. Setidaknya ada 400-an personal yang terlibat.

Sebagai gambaran, para pebalap harus menempuh perjalanan tiga jam dari Padang menuju Pantai Carocok Painan untuk menuju titik start etape kelima, Rabu (10/8/2016). Kecelakaan di batas kota Padang yang melibatkan dua truk memaksa rombongan yang berangkat belakangan terhalang. Balapan pun harus ditunda 30 menit.

Ini bukan perjalanan transfer pertama yang harus dijalani para pebalap dan ofisial. Usai menyelesaikan etape keempat yang finis di Puncak Lawang, Kabupaten Agam, para peserta harus menuju Kota Padang dengan waktu tempuh sekitar empat jam dengan mobil atau bus.


Kemudian pada etape ketiga para pebalap harus menjalani perjalanan dari Bukit tInggi ke Pasaman selama 1,5 jam. Setelah sampai di finis, di Pasaman Barat, para pebalap harus menempuh perjalanan selama empat jam ke Padang Panjang untuk menuju hotel.

Juga untuk menuju etape ketujuh pada Jumat (12/8). Para pebalap yang menginap di Sawahlunto harus menempuh perjalanan 1,5 jam menuju Sijunjung. Finis di Dharmasraya, akomodasi yang memadai terdekat ada di Bukittinggi. Dari Dharmasraya yang sudah dekat dengan perbatasan Jambi, para pebalap harus menjalani perjalanan 4-5 jam menuju Bukittinggi.

"Hotel-hotelnya terlalu jauh dari finis. Kami terlalu lama berada di atas bus dan itu cukup melelahkan. Untungnya soal makanan enak," kata pebalap Team Hongkong China, Mow Ching Yin.

Senada pebalap United Bike Kencana, Budi Santoso, juga menilai perjalanan yang menean waktu lebih dari dua jam dari finis menuju hotel itu cukup melelahkan. Namun, dia tak mau hal tersebut mengganggu penampilannya.

"Jauh dan melelahkan, tapi semua pebalap merasakan hal yang sama bukan?" ucap dia.


Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Burhasman mengakui beberapa kabupaten di wilayahnya memang belum mempunyai kamar hotel yang cukup untuk menampung peserta dan pihak yang terlibat di TdS.

"Kami ingin di setiap finis tidak transfer. Persoalannya kembali ke akomodasi. Bukannya tidak ada perkembangan, kami mempunyai data sudah ada 4 ribu kamar yang dibangun sejak TdS pertama di tahun 2009," kata Burhasman.

"Kami hancur lebur setelah gempa di tahun 2009 itu. Kini kami sudah menunjukkan diri kalau mampu bangkit," ucap dia.

Dia berharap para peserta TdS akan makin mudah mendapatkan akomodasi. Juga masalah koneksi internet yang belum merata di beberapa kabupaten yang dilewati TdS.

(fem/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads