.webp)
Rombongan yang berisikan Eko dan Sri Wahyuni pun langsung disambut perwakilan KOI, Plt. Sesmenpora Sakhyan Asmara, dan Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto. Satu per satu dimulai dari pelatih kemudian atlet mendapat pengalungan bunga dari Wakil Ketua Umum KOI Muddai Madang.
Di tengah keriuhan pengalungan bunga, rekan-rekan dari Universitas Bhayangkara Jaya, yang merupakan tempat Yuni --demikian Sri Wahyuni biasa disapa-- menimba ilmu, tak kalah antusias. Mengenakan almamater berwarna kuning, mereka menunggu di bandara sejak pukul 14.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Yuni, Eko pun tak kalah semringah ketika mendapat sambutan luar biasa saat tiba di bandara.
"Terima kasih buat KOI, Satlak Prima, manajer, pelatih, yang telah mendukung kami dari awal hingga saat ini," kata Eko.
Ia pun bertekad untuk bisa mendapat medali yang lebih dari tahun ini. "Olimpiade 2020 Tokyo harus lebih baik dari hari ini. Kami mohon dukungannya secara penuh agar kami bisa membuktukan lagi prestasi kami," harap Eko.
Sementara itu, Sakhyan Asmara mengaku bangga dengan torehan yang diraih lifter Indonesia. Menurutnya hasil ini merupakan angin segar buat masyarakat Indonesia.
"Keberhasilan Eko (Yuli Irawan) dan Yuni (Sri Wahyuni) walau mendapat perak tapi rasa emas. Kami bersyukur atas keberhasilan ini karena dapat mengangkat harkat dan martabat Indonesia," kata Sakhyan.
"Masalah bonus sudah kami siapkan. Tak hanya untuk atlet, pelatih juga dapat (bonus) cuma angkanya saya lupa," lanjutnya.
Tak kalah dengan Kemenpora, KOI pun telah berjanji akan memberikan bonus kepada atlet, hanya untuk angkanya mereka belum bisa sebutkan.
"Dari KOI ada bonus cuma saya perlu bicarakan ini dengan Ketua Umum KOI (Erick Thohir)," kata Muddai Madang.
(mcy/roz)
