TdS 2016 menjadi edisi kedelapan dan menawarkan hadiah total Rp 2,5 miliar. 110 pebalap dari 19 tim meramaikan kejuaraan balap sepeda jalan raya 2.2 tersebut. Mereka menempuh jarak total 1.074 kilometer.
Di akhir etape, Minggu (14/8/2016), Amir Kolahdouz dari Pishgaman Cycling Team menjadi juara umum. Adapun pebalap terbaik dari Indonesia jatuh ke tangan pebalap Terengganu Cycling Team, Dadi Suryadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi Sumatera Barat untuk menarik investasi di bidang perhotelan. Bagaimanapun, TdS digulirkan dengan misi menggenjot jumlah wisatawan mancanegara melancong di Ranah Minang.
Sisi baiknya, TdS menjadi ajang balap sepeda yang terpopuler di dunia versi www.worldcyclingstats.com. Ada tiga kriteria yang dijadikan indikator yaitu pemberitaan media massa, media sosial dan keterlibatan masyarakat.
Raseno optimistis investasi pariwisata lewat TdS masih cukup menjanjikan. Dia pun menirukan keputusan Kementerian Pariwisata, Arief Yahya, yang memberikan jaminan TdS akan tetap digeber tahun depan.
"Pak Menteri sudah memberikan jaminan kalau TdS akan berlanjut tahun depan. Konsentrasi kami tidak menaikkan level balapannya tapi memperbaiki kekurangan dari tahun ke tahun," kata Raseno.
"Apalagi TdS tahun depan adalah yang kesembilan. Itu akan jadi pemanasan untuk menyambut satu dekade TdS pada 2018."
(fem/roz)











































