Lagi, Kemenpora Pastikan Tunjangan Hari Tua untuk Olahragawan Berprestasi

Lagi, Kemenpora Pastikan Tunjangan Hari Tua untuk Olahragawan Berprestasi

Bisma Alief - Sport
Selasa, 23 Agu 2016 22:46 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menegaskan bahwa atlet-atlet berprestasi mendapatkan tunjangan hari tua.

"Peraih medali emas mendapatkan Rp 20 juta, medali perak Rp 15 juta dan medali perunggu 10 juta setiap bulan seumur hidup," kata Menpora Imam Nahrawi saat konpres penjemputan para atlet peraih medali Olimpiade Rio di Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (23/8/2016).

Uang tersebut belum termasuk bonus yang akan diberikan pemerintah kepada para peraih medali di Olimpiade 2016. Kepada Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang mendapatkan emas dari cabang bulu tangkis akan mendapat bonus masing-masing Rp 5 miliar. Sedangkan Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang mendapat perak dari cabang angkat besi akan mendapat masing-masing Rp 2 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemberian bonus dan jaminan masa depan tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memajukan olahraga di Indonesia.

"Pelatih dan asisten pelatih juga mendapat bonus. Bonus tersebut bebas pajak dan tidak dibagi 2, apalagi 3 untuk Menpora," canda Imam.

Politisi PKB tersebut juga tidak dapat menutupi rasa bangganya kepada 4 atlet yang berhasil menyumbang medali untuk Indonesia di Rio de Janeiro. Medali tersebut juga sebagai hadiah ulang tahun yang sangat indah untuk bangsa Indonesia yang baru berulang tahun ke-71. Khusus kepada Owi-Butet, panggilan pasangan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, Imam mengatakan emas dari cabang bulu tangkis sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia selama 8 tahun.

"Pemerintah bersyukur kepada Tuhan, di ulang tahun Indonesia ke-71 kita mendapat kado indah. Delapan tahun kita menunggu emas kembali ke tanah air," ujar Imam, merujuk pada hilangnya tradisi emas di Olimpiade 2012.

"Pemerintah ingin mendukung agar olahraga bukan semata-mata suatu kesenangan, tapi menjadi martabat dan jati diri bangsa. Seluruh cabang olahraga, olimpiade tujuan akhir dan pulang bawa emas," imbuhnya.



(a2s/mfi)

Hide Ads