Indonesia seperti membuang waktu dua tahun sejak ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games 2018 pada Juli 2014. Payung hukum baru keluar setahun kemudian, maskot dan logo pun baru ada pada akhir 2015 -- dan itu pun harus direvisi karena sangat buruk.
Belum lagi, dan yang terpenting, soal infrastruktur. Venue-venue pertandingan di Jakarta terbilang baru (akan) direnovasi. Wisma atlet pun menjadi masalah yang sempat berlarut-larut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asian Games 2018 akan diselenggarakan pada 18 s/d 28 Agustus 2018, kurang lebih 23 bulan dari sekarang. Diperlukan berbagai persiapan agar pelaksanaan Asian Games 2018 mencapai sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses ekonomi," ujar Puan memulai rapat, seperti tertuang dalam rilis Kemenpora.
Disebutkan bahwa pemerintah sudah mulai menjalankan hal-hal terkait sarana dan prasaran, termasuk venue dan wisma atlet. Mereka menargetkan dan merasa yakin pengerjaannya akan selesai pada Juli 2017.
"Untuk sukses peneyelenggaraan, kami juga telah meminta dan medorong kepada INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee) untuk segera melakukan persiapan-persiapan. Kami akan terus berkoordinasi, sehingga tidak ada masalah dalam peneyelenggaraan nantinya, " tambah Puan.
Imam juga menegaskan bahwa semua pembangunan dan rehabilitasi venue dan infrastruktur akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan rencana yang sudah ditentukan.
"Semuanya diharapkan selesai pada Juli 2017 mendatang. Nanti akan kita evaluasi apa yang perlu disempurnakan dan dilengkapi sesuai dengan standar masing-masing cabang olahraga. Dan juga terkait dengan pembukaan dan penutupan, yang akan dilaksanakan di Jakarta," ujar Menpora.
Mengenai Tafisa World Games 2016, juga tak terdengar gaungnya, padahal tinggal sebulan lagi -- digelar 6-12 Oktober di Ancol, Jakarta.
"Sampai saat ini telah terkonfirmasi kehadiran 79 negara, dan masih ada 54 negara lagi yang masih menunggu konfirmasi. Insya Allah bisa hadir lebih dari 100 negara. Kami juga akan menghubungkan kegiatan Tafisa ini dengan Kementerian Pariwisata, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah destinasi pariwisata Indonesia," tambah Puan.
(a2s/din)











































