"Kami sangat bersyukur dengan hasil yang dicapai dan hasil tersebut tidak mungkin diraih tanpa komunikasi yang baik dengan seluruh stakeholder olahraga nasional, dari atlet, pelatih, PB, KOI, Satlak Prima, hingga Kemenpora," kata Oktohari,saat menyampaikan pemaparan akhir pada media di Jakarta, Jumat (2/9/2018).
Indonesia meraih satu medali emas dan dua perak dari Olimpiade 2016. Emas yang dipersembahkan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir melanjutkan tradisi yang sempat terputus empat tahun lalu di Olimpiade London.
Menurut Okto, panggilan akrab Raja Sapta Oktohari, komunikasi menjadi kata kunci dalam persiapan menuju Olimpiade 2016 sejak dirinya ditunjuk sebagai Kepala Kontingen Indonesia akhir tahun Ialu. Setelah ditunjuk, dirinya Iangsung melakukan komunikasi intensif dengan seluruh pihak yang berkepentingan, dimulai dari Komite Olimpiade Indonesia, Satlak Prima, dan cabor.
Tak hanya itu, bos Mahkota Promotion itu juga Iangsung mengunjungi pemusatan Iatihan beberapa cabang olahraga, seperti angkat besi, bulutangkis, dan atletik. Di sana, dia melakukan dialog untuk mengetahui berbagai masalah yang dihadapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendekatan juga dilakukan pada KBRI di Brasil untuk Indonesia dan Duta Besar Toto Riyanto. Hasilnya, KBRI memberikan dukungan penuh pada Kontingen Indonesia selama pelaksanaan Olimpiade 2016.
Di internal Kontingen Indonesia, CDM juga tak segan untuk berkomunikasi langsung dengan para atIet dan pelatih untuk mengetahui kebutuhan dan pelayanan apa saja yang mereka perlukan. Dari situ, CDM beserta timnya berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan Kontingen.
"Saya rasa bentuk komunikasi ini perlu dijaga dan ditingkatkan untuk kegiatan mendatang. Demi Merah Putih, kita harus bisa membuang ego masing-masing. Jika Itu bisa dilakukan, saya yakin Tim Indonesia bisa Iebih sukses di Asian Games dan Olimpiade mendatang," tuntas Oktohari. (mcy/din)