Tidak hanya menyajikan medan yang menantang, para pelari juga bisa menikmati pemandangan memukau nan eksotis kawasan Bromo Tengger Semeru sepanjang rute yang dilalui.
"Pesertanya sebagian besar dari sejumlah daerah di Indonesia. Dari luar negeri ada Malaysia, Singapura, AS, UK, Jerman, Prancis hingga Kenya," kata panitia, Dedy Kurniawan, saat jumpa pers di Tosari, Pasuruan, Sabtu (3/4) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelebihan Bromo Marathon adalah peserta selain bisa menguji kekuatan fisik dengan medan yang 'seram' juga bisa menikmati keindahan alam. Peserta bisa selfie dan wefie," jelas Dedy.
![]() |
Dedy menegaskan rute Bromo Marathon tahun ini lebih "seram" dari tiga tahun sebelumnya. "Elevasinya antara 1.300 mdpl - 2.000 mdpl. Cut time sampai 7 jam bahkan bisa 10 jam sehingga peserta bisa lebih leluasa menikmati rute," jelas Dedy.
Hadir pula dalam jumpa pers itu Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, yang akrab disapa Gus Irsyad. Dalam kesempatan tersebut ia menegaskan komitmen Pemkab Pasuruan untuk terus meningkatkan kualitas Bromo Marathon.
"Kita sengaja batasi peserta agar lebih berkualitas. Semakin banyak peserta dari luar negeri memang kit harapkan agar Bromo terutama Puncak Penanjakan sebagai spot terbaik menikmati keindahan Bromo lebih dikenal luas," kata Gus Irsyad yang juga berharap ajang itu semakin berdampak signifikan pada pariwisata dan perekonomian warga.
(krs/mrp)