Menurut Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Adjar Prayudi, hal itu dikarenakan ada titik-titik lokasi yang menjadi bagian warisan budaya Indonesia sehingga masih harus menunggu perizinan dari Tim Sidang Pemugaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Setidaknya ada 6 bagian heritage yang tidak bisa diubah begitu saja, di antaranya tribun stadion renang, tribun stadion tenis, dan tribun stadion utama. Maka perlu ada izin melalui TSP yang akan menilai proses renovasi tidak merusak warisan budaya Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini empat dari tujuh paket pengerjaan renovasi sudah ditandatangani dengan pihak penyedia jasa. Proses pengerjaan pun mulai dilakukan, seperti pembongkaran single seat untuk sektor 12 dan single seat untuk sektor 23,24, 1, dan 2, di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Tower crane pertama juga sudah terpasang, sedangkan tower crane kedua yang masih dalam tahap perakitan.
Sudah pula dilakukan pembongkaran kolam utama dan kolam latihan, serta bangunan non-cagar budaya. Kemudian pekerjaan soil test pada area luar bangunan yang telah kelar, dan dilanjutkan kepada test ketahanan tanah pada area dalam bangunan. Lalu pembongkaran tanah di lapangan A,B,C.
Sementara tiga paket pekerjaan renovasi lainnya, seperti renovasi Istora Senayan, lapangan Madya, lapangan sofbol dan bisbol, dan gedung basket GBK, pembangunan training facility GBK, penataan kawasan GBK dan kawasan wisma atlet Kemayoran, menurut Adjar kini sedang dalam proses lelang.
"Kami berharap bisa segera diumumkan agar pekerjaan yang dibebankan bisa segera dilaksanakan seluruhnya. Untuk Stadion Madya bulan Oktober nanti kami harapkan bisa dimulai pekerjaannya. Semua ditargetkan sebelum November 2017 untuk test event, kecuali fasilitas latihan di GOR Asia-Afrika," ujarnya.
Wisma Atlet Kemayoran Alami Kemajuan
Di samping dibebani urusan renovasi venue-venue serta kawasan GBK, Kementerian PUPR juga mengemban tugas untuk membangun 10 menara wisma atlet di Kemayoran yang ditargetkan akan menampung 22.278 orang.
Menyoal Perkembangannya, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Strategis Kementerian PUPR Erizal mengatakan bahwa pembangunan 10 menara wisma atlet di kawasan Kemayoran sudah menunjukkan indikasi positif.
"Pembangunan di blok D10 sudah cukup meningkat kemajuannya. Bisa dibilang kemajuannya 1,1 persen lebih cepat dibandingkan target. Sedangkan di blok C2 bisa disebut lebih cepat 0,9 persen," kata Erizal.
Ditambahkan Erizal, pihaknya berharap kemajuan ini menjadi langkah positif dalam upaya mempercepat pengerjaan gedung yang ditargetkan kelar pada Agustus 2017.
(mcy/krs)











































