Pendapat itu disampaikan oleh mantan wartawan olahraga, Sumohadi Marsis, kepada detiksport, Selasa (20/9/2016). Menurutnya kericuhan yang melibatkan antar atlet tersebut seharusnya tak terjadi kalau bisa saling mengendalikan emosi.
"Sebenarnya keributan yang terjadi di polo air itu hal biasa. Dari dulu memang seperti itu, apalagi antar tim DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Utara. Ya itu dinamika tapi seharusnya tidak terjadi," ujar Sumohadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Olimpiade juga ada, tapi mereka tidak sampai berkelahi karena mereka tahu aturan, bisa menjaga emosi," terangnya.
Sumohadi menilai ketika kericuhan terjadi saat pertandingan, adalah tugas wasit yang harus bertindak tegas. Tapi kalau sudah melibatkan ke hal-hal besar itu menjadi wewenang dewan hakim PB PON yang wajib memberikan sanksi.
"Ketika pertandingan berlangsung, tugas utama itu kan wasit. Wasit bisa melihat adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pemain dan kalau terbukti melanggar, pasti akan ada hukuman."
"Tapi kalau masalahnya lebih besar, tentu harus ada sanksi, komite disiplin yang harus memutuskan. Sanksi itu harus ada tapi dengan melihat kronologis yang sebenarnya seperti apa. PB PON kan punya dewan hakim yang bertugas untuk memberikan sanksi kalau ada pelanggaran. Jadi PB PON juga harus tegas dengan kejadian ini," ucapnya lagi.
Sumohadi juga menyayangkan suporter yang ikut-ikut terpancing keributan sampai aparat harus melakukan tindakan kekerasan. Dia menilai hal itu harus dicari tahu penyebab sebenarnya.
"Aparat itu kan tugasnya menjaga, mengayomi masyakarat. Kalau sampai dia memukul pasti ada penyebabnya. Ini yang harus diketahui dulu, kenapa," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi ketika tim polo air putra Jawa Barat bertanding melawan Sumatera Selatan di babak semifinal di komplek Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Pemain saling adu mulut bahkan ada yang terlibat pemukulan di arena pertandingan menjelang akhir babak pertama. Suporter pun ikut panas dan berteriak serta melakukan pelemparan botol-botol minuman ke bawah. Atlet -atlet DKI yang kebetulan berada di bawah terkena imbas pelemparan botol dan akhirnya kericuhan pun pecah.
(ads/din)











































