Terpukul di Olimpiade, Deni: Kalahkan Triyatno, Raih Emas & Pecahkan Rekor PON

Terpukul di Olimpiade, Deni: Kalahkan Triyatno, Raih Emas & Pecahkan Rekor PON

Mercy Raya - Sport
Rabu, 21 Sep 2016 18:50 WIB
Terpukul di Olimpiade, Deni: Kalahkan Triyatno, Raih Emas & Pecahkan Rekor PON
Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Bandung - Deni gagal menyumbangkan medali pada Olimpiade Rio de Janeiro. Lifter Jawa Barat itu masih terbaik pada persaingan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-19 di kelas 69 kg, termasuk mengalahkan Triyatno.

Deni terpukul setelah gagal meraih medali di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Turun pada kelas 77 kilogram kala tampil di Brasil itu, lifter 26 tahun tersebut pulang dengan tangan kosong.

Eh, saat pulang ke tanah air dia disambut istri dan anak yang tengah yang sakit. Deni mengakui situasi menjadi kurang nyaman untuk berlatih. Dia memutuskan untuk fokus mengurus keluarga. Setelah kondisi kesehatan istri dan anak membaik, deni mulai berlatih kembali. Deni menyadrai dia tak mempunyai waktu panjang untuk menghadapi PON.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beruntung buat Deni, pelatih asing dari PB PABBSI, Aveenash Pandoo, dan sahabatnya terus memberikan dukungan. Deni pun lebih semangat untuk latihan dan bernai mematok target emas.

"Ya, saya cuma berpikir yang namanya rezeki tidak akan kemana. Makanya sampai akhir bulan Agustus saya fokus jaga istri dan anak. Saya baru benar-benar mulai latihan itu awal September," kata Deni usai tanding.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten bandung, Rabu (21/9), Deni pun berhasil menjadi juaranya, Padahal pesaing Deni di kelas 69 kg bukanlah lifter sembarangan. Salah satunya Triyatno yang sudah menyumbangkan medali pada dua olimpiade berbeda, 2008 Beijing dan 2012 London. Deni berhasil mengangkat total angkatan 328 kg (145 kg snatch dan 183 kg clean and jerk) untuk meraih emas.

Tak hanya meraih medali emas, Deni juga berhasil memecahkan rekor PON di angkatan clean and jerk milik Triyatno yakni 179 kg di PON 2012 Riau.

"Menyangka enggak nyangka. Paling berpikirnya kalau kena, itu ada harapan (emas). Karena di latihan sendiri saya belum pernah mengalahkan Triyatno. Terakhir saya latihan untuk PON itu cuma 140 kg snatch dan 170 kg di clean and jerk. Saya pun tadi tidak berpikir bakal mau pecahkan rekor atau bagaiman. Cuma fokus saja supaya bisa memberikan yang terbaik," kata ayah dari Alika Salsabila (1 tahun 8 bulan) ini.

Sedangkan medali perak di kelas 69 kg diraih Triyatno dengan total angkatan 320 kg (141 kg snatch dan 179 kg clean and jerk) disusul peraih perunggu M. Denial yang berhasil membukukan angkatan 282 kg.

Deni pun akan mempersembahkan kemenangan ini untuk Jabar dan istri.

"Yang pertama tentu untuk provinsi sendiri Jawa Barat. Terimakasih atas dukungan selama ini dan apresiasi masyarakat Jabar. Ini adalah hasil yang bisa saya berikan. Dan, yang kedua adalah buat sitri saya. Kebetulan besok istri saya ulang tahun dan sempat tanya ke dia ingin kado apa. Istri nyeletuk ingin emas PON. Insyallah akhirnya bisa tercapai," pungkasnya disertai tawa.

(mcy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads