Posisi Maria Selena sebagai duta PON Jabar sudah diumumkan pada akhir Agustus 2016 bersamaan dengan peluncuran aplikasi streaming pertandingan PON XIX di Bandung. Maria Selena hadir dalam acara itu. Kala itu, Maria Selena memang dianggap sebagai jubir PON karena posisi jabatan itu kosong.
Dari keterangan perwakilan PB PON, waktu itu memang kedudukan duta PON masih di bawah Divisi Penyiaran dan Pelayanan Media (PPM). Dalam perjalannya Panitia Besar (PB) PON membentuk divisi Humas dan Public Relation dengan Perry Soeparman sebagai jubir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Publik menilai Maria Selena tidak menjalankan tugas dengan maksimal. Situasi makin panas setelah salah satu pejabat PB PON menyebut mencopot Maria Selena sebagai junir PON. Ahmad Hadadi, sekretaris PB PON, mengklarifikasi situasi tersebut.
Baca Juga: Internet PON 'Dibebaskan', Gubernur Jabar: Alhamdulillah
"Pak Perry itu ketua kompartemen yang membawahi bidang pertandingan dan kesehatan, sehingga agar informasi hasil-hasil perolehan penghargaan pertandingan beliaulah yang menyampaikan. Lalu ketika ada keberatan dari kontingen berkenaan dengan tindakan wasit, juga dewan hakim, beliaulah yang menjawab. Kalau Maria Selena masih tetap, dia adalah duta PON," kata Hardadi dalam obrolan dengan detikSport, Kamis (22/9/2016).
"Nah, Maria Selena, ya yang namanya duta, dia harus menjadi wajahnya PON. Dia bisa mewakili presentasi, sehingga untuk mempromosikan PON dan menyampaikan beberapa hal yang sudah akurat. Yang namanya duta itu wajah lain dari PB, nah bisa beliau untuk tampil keluar.
"Kalau Maria Selena dinilai kurang komunikatif, ya boleh dilimpahkan ke kami. Memang beliau dari segi detail informasinya kurang banyak tahu. Makanya, bisa ke saya, sekum, menyangkut kepanitian, atau bidang pertandingan subtansi kegiatan ke Pak Perry.
"Intinya, Pak Perry soal pertandingan, saya tentang kepanitian. Nah, Maria lebih ke public figure. Biar lebih cair, lebih enak dipandang. Beliau hadir dalam acara-acara event gala dinner, lalu event dengan sponsorship. Jadi, memudahkan komunikasi.
"Saya tegaskan salah besar kalau posisinya dicopot. Statusnya sekarang masih sama, dia adalah duta PON. Cuma supaya lebih memperkuat informasi yang detail sebaiknya langsung bertanya kepada bidang yang menguasai dan kewenangan," ucap Hadadi.
(mcy/fem)











































