Curhat Maria Selena sebagai Duta PON Jabar

PON XIX

Curhat Maria Selena sebagai Duta PON Jabar

Femi Diah - Sport
Kamis, 22 Sep 2016 16:12 WIB
Curhat Maria Selena sebagai Duta PON Jabar
Foto: Gus Mun/detikHOT
Jakarta - Pencopotan Maria Selena sebagai juru bicara Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 menjadi topik hangat dua hari belakangan ini. Kabar itu tak mengurangi semangat Maria Selena dalam menjalankan tugas sebagai duta PON.

Selena ditunjuk sebagai bagian dalam Panitia Besar PON. Dia ditugaskan untuk menjadi duta multi event olahraga empat tahunan yang digelar di Jabar itu.

Dengan status sebagai duta, Selena juga dikenalkan sebagai juru bicara PON. Kebetulan, sebelum PON bergulir tidak ada personil yang khusus bertanggung jawab sebagai juru bicara. Posisi duta PON ada di bawah struktur organisasi Divisi Penyiaran dan Pelayanan Media (PPM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah setelah PON resmi dimulai sejak dibuka pada 17 September, PB PON menambah satu divisi dalam kepanitiaan, yakni Humas dan Public Relation dengan Perry Soeparman sebagai jubir. Maria Selena kembali kepada tugas awal: sebagai duta.

Namun tiba-tiba salah satu pengurus PB PON mengungkapkan kalau Selena dicopot dari jabatan jubir PON. Selena terkejut dengan kabar tersebut.

"Kemarin ada isu kalau saya dicopot, didepak, sebagai jubir. Kayaknya enggak enak banget ya kedengarannya. Dicopot, didepak. Saya terkejut dengan kabar itu. Saya cek, yang bicara salah satu pengurus PB PON, tapi sedikit lega kalau pengumuman itu bukan dari web resmi PON. Kemudian situs resmi PON sudah mengklarifikasi. Saya rasa sudah clear," kata Selena dalam obrolan dengan detikSport, Kamis (22/9/2016).

"Terkejut karena dalam event sebelumnya kalau saya bertugas sebagai duta, saya selalu didukung oleh internal pengurus. Biasanya tekanan datang dari luar sana. Saya jadikan pengalaman saja. Apalagi ini ajang nasional yang jadi panggung prestasi olahraga. Semestinya jangan sampai ada hal-hal negatif yang jadi fokus utamanya, tapi prestasi.

"Sejak awal saya didaulat sebagai duta PON. Nah, kebetulan memang posisi jubir waktu itu kosong. Lagipula belum ada divisi Humas dan Public Relation. Barulah setelah PON bergulir, PB PON membentuk dibisi tersebut dan ditunjuk Pak Perry sebagai juru bicara. Jadi waktu itu memang ada tumpang tindih tugas.

"Setelah clear saya akan melanjutkan tugas mulai besok. Saya akan memulai dari Bandung untuk ikut menyosialisasikan PON dan atlet-atletnya. Saya akan mendatangi cabang-cabang olahraga yang bertanding mulai besok.

"Tugas ini menjadi sedikit lebih berat dengan banyaknya masalah pada PON Jabar. Kalau banyak hal positif yang ada kan bawanya enak, tidak perlu mikir lagi. Kalau ada yang negatif harus mikir buat bikin apa? He he he...

"Menurut saya kericuhan-kericuhan itu muncul karena para peserta PON ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Bisa jadi, karena logat yang berbeda sebuah informasi bisa diterima dengan beda pula. Ada kontingen yang berasal dari daerah dengan adat yang keras, ada yang halus. Kultur yang berbeda itu bisa menyulut kericuhan. Selain itu, gengsi daerah dalam PON ini memang besar sekali, bukan?

"Nah, Jabar sebagai tuan rumah bisa berbuat apa? Semua itu bukan semata-mata tanggung jawab PB PON. Ayo, jangan jadikan PON ini makin kurang bagus," ujar dia.

(fem/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads