Dari lima nomor yang dipertandingan, empat medali emas jatuh di tangan atlet-atlet Jabar, yaitu tunggal putra dan putri, serta beregu putra dan putri. Satu-satunya yang lepas dari mereka adalah nomor beregu campuran yang dimenangi oleh tim Jawa Timur (Jatim).
Pada pertandingan final beregu campura di Squash Center Kota Bandung, Senin (26/9/2016) kemarin, tim Jabar gagal menghentikan Jatim setelah kalah dengan skor akhir 1-2. Medali perunggu direbut Jawa Tengah dan Riau.
Meski kecolongan di nomor tim beregu campuran, Ketua Pengprov Squash Jabar, Tri Gustoro, mengaku puas dengan torehan yang dicatatkan para atletnya.
"Kami tentu saja merasa senang karena dari lima nomor, empat di antaranya kami rebut. Beregu campuran memang bukan target kami," ujar dia.
Tak hanya itu, Tri, juga yakin kalau atlet dari Jabar akan paling banyak berkontribusi atau dipanggil untuk masuk pelatnas guna persiapan menuju SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI), Alfitra Salamm, menilai secara keseluruhan cabang squash sudah mengalami peningkatan.
"Jika membandingkan dengan di PON 2012 Riau, cabang squash secara kualitas bertambah. Pertama, dari perubahan pemenang-pemenang. Kedua dari segi mental saya kira sudah cukup karena sudah banyak kejurnas dan pertandingan, sehingga dari kompetisi itu juga menambah mentalitas pemain."
Alfitra merasa yakin kemenangan Jatim di final nomor beregu bukan karena tuan rumah "merasa kasihan" atau bagi-bagi jatah.
"Sebab, saya melihat Jabar juga berjuang untuk merebutnya meski gagal. Jadi tidak ada tuh yang namanya cincai-cincai medali. Semuanya betul-betul berdasarkan prestasi. Semua fight. Memang Jatim mengincar nomor beregu campuran," kata dia.
"Selain itu dari segi wasit untuk PON ini sudah mulai menggunakan bahasa Inggris, sebelumnya tidak pernah. Makanya dengan harapan wasit kita ini bisa masuk dalam level internasional. Karena saya berharap di Asian Games 2018 minimal ada satu wasit masuk dari Indonesia. Sekarang ini baru ada 2-3 wasit yang baru proses menuju Internasional. Ya mudah-mudahan berhasil," tambah mantan sekretaris menpora (sesmenpora) itu.
(mcy/roz)