Merasa Dicurangi Selama PON, PB Pertina Papua Ancam Bubarkan Diri

Merasa Dicurangi Selama PON, PB Pertina Papua Ancam Bubarkan Diri

Syahdan Alamsyah - Sport
Rabu, 28 Sep 2016 06:33 WIB
Foto: detikSport/Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Pengurus Besar (PB) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Papua mengancam akan membubarkan diri karena merasa diperlakukan tidak fair selama PON XIX/2016.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Provinsi Papua, Nicko Dimo, menyebut bahwa ancaman itu sebagai bentuk protes dan kekecewaan terhadap dewan hakim dan juri.

"Kami akan bubarkan PB Pertina Papua, dan tidak akan ikut mengirimkan atlet tinju pada PON 2020 di Papua. Kami secara tegas kecewa dan prihatin dengan dewan hakim dan juri yang bertugas," beber Nicko, kepada wartawan, Selasa (27/9/2016).

Memasuki babak final pertandingan yang digelar Selasa kemarin, kontingen tinju Papua hanya meloloskan dua petinju. Petinju Norbertha Tajum kalah atas petinju Diandra Pieters (DKI Jakarta). Sedangkan petinju putri lainnya di kelas light welter (64 kg), Salomina Yerisiteouw, kalah atas petinju Welmy Pariama (Maluku).

"Lihat saat Salomina bertanding, beberapa kali wasit menghentikan pertandingan hanya karena 'Head Guard' (pelindung kepala) lawan. Itu prosesnya juga lama, sementara saat itu (posisi) lawan sedang dalam penguasaan petinju kami," lanjut Nicko.

Nicko berharap indikasi kecurangan itu diperbaiki, ia mengaku khawatir akan berpengaruh kepada pembinaan atletnya yang tidak akan maksimal.

"Kami minta maaf kepada para pecinta tinju, baik di Papua maupun di Indonesia, pada PON XX/2020 nanti di Papua, kami tak akan mempertandingkan cabor tinju. Kalau cabor yang lainnya silakan," tandasnya.

Sementara itu, pada pertandingan final Cabor Tinju kemarin malam, lima dari tujuh petinju Jawa Barat sudah berhasil menyumbangkan lima medali emas.

Di kelas fly (51 kg) putri, petinju Jawa Barat, Erni Amalia Lestari, mendapatkan medali emas setelah mengalahkan petinju Serlin Alin L. Kase (NTT), di kelas fly (49 kg) putra, petinju Jawa Barat, Ferdinand B. Kase, mendapatkan medali emas kedua bagi kontingen Jawa Barat, setelah mengalahkan petinju Kornelis Kwangu Langu (Bali).

Di kelas bantam (56 kg) putra, Dadan Amanda (Jabar), menang atas petinju Atris Neolaka (NTT), di kelas light (60 kg), petinju Jawa Barat lainnya, Gresty Alfons merebut medali emas keempat setelah menang atas Farand Papendang (Papua Barat), serta petinju di kelas light welter (64 kg), GS Panser Patty Nama, menang atas Vinky Montolalu (DKI).


(roz/mfi)