Agar Tak Puas Prestasi PON, PB ISSI Janjikan Rp 1 M kepada Peraih Emas AG 2018

Agar Tak Puas Prestasi PON, PB ISSI Janjikan Rp 1 M kepada Peraih Emas AG 2018

Femi Diah - Sport
Rabu, 28 Sep 2016 17:27 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Bandung - Di tengah seretnya prestasi balap sepeda, PB ISSI mencoba merangsang para atletnya untuk bangkit. PB ISSI menjanjikan bonus Rp 1 miliar kepada peraih medali emas Asian Games 2018.

Balap sepeda Indonesia pernah mengalami masa emas di level Asia. Namun dalam perjalanannya, pebalap-pebalap Indonesia sulit bersaing, bahkan di level Asia Tenggara.

Di antara nomor-nomor yang ada, boleh dibilang hanya nomor downhill yang masih cukup tangguh dalam persaingan Asia. Selebihnya, kerap kali Indonesia harus puas sebagai peserta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, agar tak malu bermain di kandang sendiri pada Asian Games 2018 nanti, Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, menjanjikan Rp 1 miliar untuk peraih medali emas Asian Games 2018. Dia akan memberikan apresiasi kepada para pelatih yang mengantarkan atletnya meraih medali emas dengan apresiasi sebesar Rp 500 juta.

"Sudah bukan saatnya lagi kita hanya bangga menang di PON melawan saudara sendiri. Lawan dan ujian kita sebenarnya ada di event internasional, seperti Asian Games dan Olimpiade," kata Okto dalam rilis kepada detikSport, Rabu (28/9/2016).

PB ISSI memang perlu membenahi banyak hal menyambut Asian Games. Terkait prestasi, PB ISSI tak punya catatan bagus dalam onsistensi prestasi, juga tak pernah menggelar penataran wasit dan juri serta pelatih. Selain dari sisi prestasi, PB ISSI juga baru pulih dari masalah internal dalam organisasi dengan munculnya tiga kepengurusan PB ISSI.

Okto memanfaatkan PON 2016 di Jawa Barat sebagai salah satu evaluasi menuju prestasi internasional. PB ISSI sekaligus menyeleksi atlet dan pelatih yang akan masuk dalam tim nasional.

"Hasil PON akan menjadi salah satu referensi buat kami dalam melakukan seleksi atlet dan pelatih. Tentu saja, ini tidak mutlak karena kami tahu ada atlet potensial yang tidak tampil maksimal di sini," kata Okto lagi.

Bagi yang belum terpilih masuk tim nasional atau tidak puas dengan keputusan PB ISSI, Okto mengatakan, mereka bisa terus berlatih secara mandiri karena posisi di tim nasional tidak permanen.

"Jika ada yang merasa tidak puas dengan keputusan PB ISSI, jangan putus asa dulu. Mereka bisa berlatih secara mandiri di luar tim nasional dan jika bisa menunjukkan kinerja yang bagus, mereka tetap punya kesempatan untuk masuk tim nasional karena kami akan menerapkan sistem promosi-degradasi. Posisi di tim nasional sifatnya dinamis karena selalu akan ada evaluasi berkala untuk atlet dan pelatih," ujarnya.

Dengan fokus utama meraih medali emas Asian Games dan menambah jumlah atlet yang berlaga di Olimpiade 2020, PB ISSI hanya menjadikan SEA Games 2017 sebagai sarana try out.

"Di SEA Games, kami hanya akan fokus pada nomor-nomor yang dilombakan di Asian Games. Jadi kami tidak akan menurunkan atlet di luar itu," ucap Okto.


(fem/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads